Pages

Labels

Zuma Gagal Bujuk Khadafi Mundur

JOHANNESBURG- Pemimpin Libya Muammar Khadafi tidak bersiap meninggalkan negaranya, tapi akan mendorong upaya mencari solusi politik bagi konflik yang terjadi.

Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma menyatakan hal tersebut setelah bertemu Khadafi di Tripoli pada Senin (30/5). Menurut Zuma, Khadafi mendesak diakhirinya pengeboman NATO untuk memungkinkan dialog dan menyerukan kembali gencatan senjata. Khadafi bersedia gencatan senjata, tapi menolak mundur.

“Dia menegaskan bahwa dia tidak bersiap meninggalkan negaranya, meski berbagai kesulitan,” papar Zuma, kemarin. “Dia siap mengimplementasikan peta jalan (damai).”

Seruan Khadafi untuk gencatan senjata itu ditolak pemberontak bulan lalu, setelah misi sebelumnya oleh Zuma. Presiden Afrika Selatan itu menjadi mediator atas nama Uni Afrika. Pemberontak menegaskan, Khadafi harus mengakhiri 41 tahun kekuasaannya sebelum ada gencatan senjata.

Zuma berkeliling Tripoli untuk melihat kerusakan yang diakibatkan pengeboman pasukan NATO. “Keselamatan pribadi Kolonel Khadafi menjadi perhatian,” katanya.

Para pemimpin Barat terus menggelar serangan udara NATO dan bertekad tidak akan menghentikan pengeboman hingga Khadafi mundur.

Pada Senin (30/5), NATO mencabut zona larangan terbang di Libya untuk mengijinkan pesawat yang ditumpangi Zuma mendarat di pangkalan udara dekat Tripoli. Pesawat NATO kembali melakukan pengeboman, beberapa jam setelah Zuma meninggalkan Libya.

Menurut Zuma, solusi terakhir terhadap konflik itu dapat tercapai hanya melalui keterlibatan semua pihak. “Kami serukan pada semua pemimpin di Libya untuk mencari solusi bagi krisis di negara itu dan meletakkan kepentingan negara di atas segalanya. Tidak ada selain dialog semua pihak di Libya yang dapat membawa solusi akhir,” tegasnya.

Dalam pernyataan terpisah, pemerintah Afrika Selatan mengungkapkan, Zuma berdiskusi dengan Khadafi tentang seorang fotografer freelance warga Afrika Selatan, Anton Hammerl yang tewas oleh pasukan Khadafi pada April silam. Pemerintah Libya berjanji membantu menemukan jasad Hammerl, 41, yang juga berkewarganegaraan Austria dan tinggal di London itu. Hammerl terluka di bagian perut pada 5 April. Dia diduga tewas setelah menghilang di gurun sekitar kota Brega.

Pengamat menilai kunjungan Zuma ke Libya tidak menciptakan banyak perubahan untuk menyelesaikan krisis Libya. NATO dan pemberontak Libya juga telah menolak rencana damai yang diusulkan Uni Afrika karena proposal itu tidak mendesak Khadafi mundur.

Seruan gencatan senjata oleh Khadafi langsung ditolak Menteri Luar Negeri pemberontak Libya Fathi Baja di Benghazi. “Kami menolak sepenuhnya. Kami tidak mempertimbangkan ini sebagai inisiatif politik, ini hanya taktik Khadafi yang ingin menyatakan tetap berkuasa,” tegasnya yang menambahkan, pemberontak bersiap melancarkan serangan terhadap Khadafi.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Italia Franco Frattini kemarin membuka konsulat Italia di basis pemberontak Libya, Benghazi. Dia berjanji memberikan dukungan finansial pada pemberontak yang berambisi menggulingkan Khadafi.

Perusahaan minyak Italia, Eni, merupakan perusahaan minyak asing terbesar di Libya yang memproduksi 270.000 barrel minyak per hari pada 2010. “Eni membantu dengan paket bahan bakar dan uang untuk Dewan Transisi Nasional,” papar Frattini.

Frattini merupakan pejabat tinggi Barat yang menandatangani memorandum dengan pemberontak Libya. Dalam memorandum itu disebutkan paket bantuan bahan bakar dan uang senilai ratusan juta euro.

“Dalam memorandum itu, Italia tidak hanya mengonfirmasi pengakuan pada dewan sebagai satu-satunya perwakilan rakyat Libya, tapi juga menyatakan komitmen dari Eni dan bank Italia, UniCredit untuk memberi dewan sejumlah kebutuhan rakyat Libya,” papar Frattini.

Sebanyak delapan pejabat militer Libya yang berada di Roma pada Senin (30/5) mengaku sebagai bagian dari 120 pejabat militer dan tentara yang membelot dari Khadafi dalam beberapa hari terakhir. “Saya pikir rezim Khadafi berakhir dan saya sangat yakin selesai dengan alasan sederhana. Kami mengatakan tentang orang yang merupakan teman-teman terdekat yang membelot. Dia kehilangan legitimasinya di Libya,” kata Frattini.

Sebelum kunjungan Frattini, pejabat lain yang datang ke Benghazi ialah kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Catherine Ashton, Menteri Luar Negeri Polandia dan seorang diplomat senior Amerika Serikat. (syarifudin)

Taliban Serbu Pangkalan Militer Pakistan

KABUL- Pasukan pemerintah dapat mengontrol lagi markas pusat pangkalan udara Pakistan, PNS Mehran, kemarin, setelah 16 jam bertempur melawan pejuang Taliban yang menyerbu fasilitas itu.

Penyerbuan Taliban itu merupakan serangan paling mengejutkan sejak tewasnya pemimpin Al Qaeda Osama bin Laden. Lebih dari 20 pejuang Taliban menyerbu PNS Mehran di kota Karachi sejak Minggu (22/5). Taliban berhasil meledaknya sedikitnya satu pesawat serta mengepung satu gedung utama di pangkalan militer dengan penjagaan paling ketat di negara itu.

“Operasi (merebut kembali) sudah berakhir. Gedung utama sudah dibersihkan. Sebagai pencegahan, kami melanjutkan untuk mencari adanya teroris lain, tapi operasi utama selesai,” papar pejabat keamanan Pakistan, kemarin.

Serangan Taliban itu membuat banyak pihak meragukan kemampuan tentara Pakistan melindungi berbagai pangkalan militer. Apalagi pada 2009, Taliban pernah menyerbu markas militer di kota Rawalpindi.

“Sedikitnya 12 personil militer Pakistan tewas dan 14 tentara terluka akibat serangan yang terjadi sejak pukul 10.30 malam pada Minggu (22/5) waktu setempat,” papar juru bicara angkatan laut Pakistan.

Taliban Pakistan yang beraliansi dengan Al Qaeda menyatakan, serangan itu untuk membalas dendam atas kematian Osama. “Ini balas dendam atas meninggalnya Osama bin Laden. Ini bukti bahwa kami masih bersatu dan kuat,” tegas juru bicara Taliban Ehsanullah Ehsan pada kantor berita Reuters, dari lokasi rahasia.

Sumber keamanan pakistan awalnya menyatakan, pejuang Taliban menggunakan senapan dan granat untuk menyerbu pangkalan PNS Mehran yang terletak 24 kilometer dari Pangkalan Udara Masroor, fasilitas terbesar di Pakistan dan kemungkinan menjadi tempat menyimpan persenjataan nuklir.

PNS Mehran dikelilingi dinding beton dengan ketinggian lima kaki dan dipasangi kawat berduri di bagian atas. Sebuah pesawat, dilengkapi dengan beberapa roket, ditempatkan di bagian luar.

Saat pasukan Pakistan kewalahan menghadapi serangan Taliban, beberapa penduduk Karachi mengaku tidak percaya keamanan di PNS Mehran sangat lemah. “Jika orang-orang itu dapat masuk sebuah pangkalan militer seperti ini, lalu bagaimana rakyat Pakistan dapat merasa aman?” ujar Mazhar Iqbal, 28, pegawai perusahaan yang sedang makan siang di luar kompleks saat banyak orang berkumpul. “Pemerintah dan militer korup. Kita membutuhkan pemimpin baru dengan visi untuk Pakistan.”

Sebelumnya, seorang pejabat keamanan Pakistan menyatakan, Taliban berhasil mengambil alih sebuah gedung di PNS Mehran. Pejabat lain menyangkal laporan bahwa Taliban menyandera beberapa personil militer Pakistan.

Dalam serangan Taliban itu, satu pesawat patroli maritim P-3C Orion yang dikirim Amerika Serikat (AS), dapat dihancurkan pejuang dan pesawat lain mengalami kerusakan.

Sementara itu, satu stasiun televisi Afghanistan melaporkan bahwa pemimpin Taliban Mullah Omar tewas di Pakistan, kemarin. Namun laporan itu segera disangkal oleh Taliban. “Mullah Omar baik-baik saja dan berada di Afghanistan. Kami menolak klaim bahwa Mullah Mohammad Omar meninggal. Ini propaganda oleh musuh untuk melemahkan moral pejuang,” papar juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid pada Reuters.

Para pejabat keamanan di Pakistan, diplomat, komandan militer dan pejabat AS di Afghanistan juga meragukan laporan bahwa Omar tewas saat perjalanan antara Quetta dan North Waziristan di Pakistan.

Omar yang jarang muncul ke publik itu mengasingkan diri bersama sisa-sisa kepemimpinan Taliban Afghanistan menuju kota Quetta, Pakistan, setelah pemerintahannya digulingkan pasukan koalisi pimpinan AS pada 2001. Mereka membentuk syura Quetta sebagai dewan kepemimpinan Taliban.

Taliban digulingkan AS karena menolak menyerahkan Osama setelah serangan 11 September 2001 di Paman Sam. Osama tewas dalam serangan pasukan Navy Seal AS di dekat kota Islamabad, Pakistan, pada 2 Mei. Kematian Osama menjadi pukulan telak bagi Al Qaeda dan Taliban. Karena itulah Taliban bertekad melakukan berbagai serangan untuk membalas kematian Osama.

Seorang pejabat keamanan Pakistan menyatakan tidak dapat mengonfirmasi laporan media tentang kematian Omar, termasuk laporan TV swasta TOLO bahwa Omar dibunuh anggota badan intelijen Pakistan (ISI).

Menurut salah satu laporan media, mantan kepala ISI Hamid Gul memindahkan Omar dari Quetta ke North Waziristan saat Omar tewas. Gul menyangkal laporan tersebut. “Saya di Muree bersama istri saya dan saya tidak terlibat dalam hal ini, baik dia tewas atau hidup. Kami tidak tahu apakah dia meninggal atau tidak. Dugaan saya dia masih hidup,” katanya. (syarifudin)

Tornado Terjang AS, 30 Tewas

KANSAS CITY- Tornado menerjang wilayah Midwest, Amerika Serikat, menewaskan sedikitnya 30 orang di kota Joplin, Missouri, pada Minggu (22/5) waktu setempat. Bencana alam itu juga mengakibatkan kerusakan properti di kawasan tersebut.

Banyaknya korban tewas di Joplin karena angin tornado menghancurkan baratdaya kota Missouri yang dihuni 50.000 warga pada Minggu siang (22/5). Tornado itu menghancurkan sebuah rumah sakit dan menyisakan puing-puing bangunan.

“Pada saat ini kami ketahui korban tewas mencapai 30 orang,” papar petugas otopsi Mark Bridges, pada kantor berita Reuters melalui telepon. “Kami memperkirakan bisa mencapai 100 korban tewas, tapi saya pikir tidak seorang pun yang dapat melakukan penghitungan dengan baik saat ini.”

Menurut Bridges, ada 11 jasad yang dievakuasi dari satu lokasi. “Satu rumah jenazah didirikan di Missouri Southern State University, Joplin,” katanya. Tim penyelamat terus bekerja mencari korban selamat dan mengevakuasi jasad.

Sejumlah badai terus terbentuk dalam musim semi di AS saat ini. Lebih dari 330 orang tewas bulan lalu saat beberapa tornado menerjang tujuh negara bagian Paman Sam. Total korban tewas itu termasuk 238 korban meninggal di Alabama pada 27 April, saat angin puting beliung menghancurkan sebuah universitas di kota Tuscaloosa dan kota-kota lain.

Gubernur Missouri Jay Nixon mendeklarasikan keadaan darurat dan mengumumkan dia telah memerintahkan pasukan Garda Nasional untuk membantu wilayah yang diterjang tornado. “Badai itu mengakibatkan kerusakan besar di penjuru Missouri,” tuturnya.

Presiden AS Barack Obama mengeluarkan pernyataan duka cita pada keluarga korban. Obama telah memerintahkan Badan Manajemen Darurat Federal (FEMA) untuk mendukung respon dan upaya pemulihan. “Michelle dan saya menyatakan duka cita mendalam pada keluarga korban yang kehilangan orang yang mereka cintai akibat tornado dan badai di Joplin, Missouri, serta penjuru Midwest hari ini,” kata Obama yang disiarkan dari pesawat Air Force One saat Presiden AS terbang menuju Eropa.

Wilayah Joplin merupakan yang paling parah diterjang tornado. “Satu rumah sakit lokal, Regional Medical Center St. John diterjang tornado dan beberapa pasien terluka saat angin puting beliung itu melintasi gedung rumah sakit,” kata Cora Scott, juru bicara rumah sakit di Springfield, Missouri, tersebut. “Atap rumah sakit lenyap. Banyak jendela yang hancur.”

Denise Bayless, 57, yang tinggal di utara Joplin menjelaskan melalui telepon, bahwa banyak gedung di Jalan Utara yang hancur dan satu-satunya sekolah menengah atas (SMA) di kota itu mengalami kebakaran.

Bayless dan suaminya sedang berada di gereja saat putra sulungnya mengatakan bahwa tornado menerjang rumah mereka. Pasangan itu pun masuk ke dalam mobil untuk berlindung. “Sampah beterbangan. Aliran listrik terputus dimana saja, dan Anda dapat mencium bau gas,” katanya.

Carla Tabares dan suaminya Tony sedang berada di Outback Steakhouse, Joplin, saat tornado menerjang. Mereka pun lari melintasi hujan deras, masuk ke restoran dan duduk untuk memesan makanan, saat seorang pelayan mengatakan bahwa tornado sedang bergerak menuju ke arah mereka. “Saat itu benar-benar menakutkan,” tutur Tabares.

Dia dan suaminya berlindung di dalam ruang pendingin restoran, bersama beberapa keluarga dan anak-anak dalam kegelapan. Mereka mendengar deru angin di luar gedung restoran.

Gedung restoran tempat mereka berlindung dapat bertahan dari terjangan tornado, tapi beberapa restoran dan gedung lainnya mengalami kerusakan parah. “Kami sangat bersyukur dapat keluar dalam keadaan hidup dan saya benar-benar berduka untuk mereka yang menjadi korban,” kata Tabares.

Tornado lainnya menerjang wilayah utara Minneapolis dan beberapa daerah pinggiran pada Minggu (22/5), menghancurkan atap-atap rumah dan menewaskan satu orang serta melukai 30 orang lainnya.

“Angin puting beliung itu menerjang pada Minggu siang (22/5) dan bergerak sejauh 5-8 kilometer,” kata Asisten Kepala Pemadam Kebakaran Cherie Penn.

Badai itu memutus aliran listrik di 22.000 rumah dan wilayah bisnis. Namun aliran listrik kembali normal di ribuan pelanggan dalam beberapa jam. (syarifudin)

Obama Dukung Negara Palestina Berdasar Perbatasan 1967

WASHINGTON- Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama kemarin mendeklarasikan bahwa negara Israel dan Palestina masa depan berdasarkan garis perbatasan 1967.

Pernyataan ini menyulut ketegangan baru antara Obama dan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu. Sikap Obama ini diungkapkan sehari sebelum dia bertemu Netanyahu di Ruang Oval Gedung Putih.

“Perbatasan Israel dan Palestina harus berdasarkan garis 1967 dengan kesepakatan saling menguntungkan, sehingga menjamin dan mengakui perbatasan yang ada bagi kedua negara,” tutur Obama saat pidato di Kementerian Luar Negeri AS, kemarin WIB.

Obama juga memperingatkan rakyat Palestina bahwa Israel memiliki hak untuk membela diri dan kesepakatan bersatu antara Fatah dan Hamas menimbulkan berbagai pertanyaan bagi Israel. “Bagaimana dapat bernegosiasi dengan satu partai yang menunjukkan diri tidak ingin mengakui hak Anda untuk eksis?” papar Presiden AS, seperti dikutip kantor berita AFP.

Saat ini negosiasi damai antara Israel dan Palestina buntu karena rezim Zionis terus melanjutkan konstruksi pemukiman Yahudi. Palestina menolak melanjutkan perundingan jika pemukiman Yahudi terus dibangun di tanah Palestina.

Obama juga memperingatkan, upaya Palestina mendapatkan pengakuan di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akan gagal. “Aksi-aksi simbolis untuk mengisolasi Israel di PBB pada September tidak akan menciptakan satu negara merdeka,” tegasnya.

Dalam wawancara dengan BBC setelah pidatonya, Obama menjelaskan bahwa Israel harus merasa yakin dengan keamanannya sebelum menyepakati masalah perbatasan. Untuk meyakinkan Israel, Obama juga menegaskan, “Masa depan negara Palestina harus non-militer.”

Namun Obama juga memperingatkan Israel, “Mimpin sebuah negara Yahudi dan demokratis tidak dapat dipenuhi dengan pendudukan permanen.”

Sikap Obama ini mendapat kecaman dari mantan Gubernur Massachusetts Mitt Romney yang diprediksi akan bertarung dalam nominasi presiden dari Partai Republik. “Presiden Obama menjadikan Israel kehilangan kesempatan. Dia tidak menghormati Israel dan merusak kemampuan untuk negosiasi damai. Dia juga melanggar prinsip pertama kebijakan luar negeri Amerika yang akan membela teman-teman kita,” tuturnya.

Ketua Mayoritas Partai Republik di DPR (House of Representative) Eric Cantor juga turut mengecam Obama. “Pendekatan ini merusak hubungan khusus kita dengan Israel dan melemahkan kemampuan aliansi kita untuk membela diri,” katanya.

Netanyahu jelas menentang keras konsep yang akan memaksa Israel mundur dari wilayah perbatasan sebelum perang Arab-Israel 1967. “Kemungkinan negara Palestina tidak boleh muncul dengan mengorbankan eksistensi Israel,” ujar Netanyahu sebelum terbang ke AS untuk bertemu Obama.

Lawatan Netanyahu ke AS tampaknya untuk mendengar penegasan kembali dari Obama tentang komitmen yang dibuat Washington terhadap Israel pada 2004. Saat itu Presiden AS George W. Bush menyarankan rezim Zionis tetap mempertahankan blok-blok pemukiman yang besar, sebagai bagian dari semua pakta perdamaian.

Sedangkan Uni Eropa (UE) mendukung seruan Obama untuk kesepakatan damai Timur Tengah berdasarkan perbatasan 1967. “Kami menyambut hangat konfirmasi Presiden Obama bahwa perbatasan Israel dan Palestina harus berdasarkan garis 1967 yang saling menguntungkan, dengan jaminan keamanan dan pengakuan di kedua pihak,” papar juru bicara kepala kebijakan luar negeri UE Catherine Ashton, Maja Kocijancic.

“Tujuan bersama UE dan AS ialah solusi bagi Israel dan Palestina dapat hidup berdampingan dengan damai dan aman,” ujar Kocijancic.

Sementara itu, pejabat Palestina mengecam rencana Israel membangun 1.550 unit rumah di tanah pendudukan sekitar Yerusalem. Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Israel menyatakan, komite perencana telah menyetujui dua proyek pembangunan pemukiman Yahudi di Pisgat Zeev dan Har Homa.

Dua lokasi pemukiman itu dibangun di tanah Palestina yang dicaplok Israel setelah perang 1967. Pencaplokan tanah itu dikecam dan tidak pernah diakui komunitas internasional, tapi Israel tetap mengabaikannya.

“Saat seluruh dunia dan Presiden AS Barack Obama bekerja untuk menghidupkan negosiasi dan proses perdamaian, Israel memutuskan untuk merusak dan menyabotase upaya ini,” tegas pembantu senior Presiden Palestina Mahmud Abbas, Saeb Erekat.

Menurut Erekat, Abbas menyambut upaya Obama memperbarui negosiasi dan menggelar pertemuan darurat para pejabat Arab dan Palestina untuk langkah selanjutnya. Tapi Abbas menolak berkomentar tentang penolakan keras Obama terhadap upaya Palestina mendapat pengakuan sebagai negara merdeka dalam pertemuan Majelis Umum PBB pada September. (syarifudin)

Obama Dukung Negara Palestina Berdasar Perbatasan 1967

WASHINGTON- Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama kemarin mendeklarasikan bahwa negara Israel dan Palestina masa depan berdasarkan garis perbatasan 1967.

Pernyataan ini menyulut ketegangan baru antara Obama dan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu. Sikap Obama ini diungkapkan sehari sebelum dia bertemu Netanyahu di Ruang Oval Gedung Putih.

“Perbatasan Israel dan Palestina harus berdasarkan garis 1967 dengan kesepakatan saling menguntungkan, sehingga menjamin dan mengakui perbatasan yang ada bagi kedua negara,” tutur Obama saat pidato di Kementerian Luar Negeri AS, kemarin WIB.

Obama juga memperingatkan rakyat Palestina bahwa Israel memiliki hak untuk membela diri dan kesepakatan bersatu antara Fatah dan Hamas menimbulkan berbagai pertanyaan bagi Israel. “Bagaimana dapat bernegosiasi dengan satu partai yang menunjukkan diri tidak ingin mengakui hak Anda untuk eksis?” papar Presiden AS, seperti dikutip kantor berita AFP.

Saat ini negosiasi damai antara Israel dan Palestina buntu karena rezim Zionis terus melanjutkan konstruksi pemukiman Yahudi. Palestina menolak melanjutkan perundingan jika pemukiman Yahudi terus dibangun di tanah Palestina.

Obama juga memperingatkan, upaya Palestina mendapatkan pengakuan di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akan gagal. “Aksi-aksi simbolis untuk mengisolasi Israel di PBB pada September tidak akan menciptakan satu negara merdeka,” tegasnya.

Dalam wawancara dengan BBC setelah pidatonya, Obama menjelaskan bahwa Israel harus merasa yakin dengan keamanannya sebelum menyepakati masalah perbatasan. Untuk meyakinkan Israel, Obama juga menegaskan, “Masa depan negara Palestina harus non-militer.”

Namun Obama juga memperingatkan Israel, “Mimpin sebuah negara Yahudi dan demokratis tidak dapat dipenuhi dengan pendudukan permanen.”

Sikap Obama ini mendapat kecaman dari mantan Gubernur Massachusetts Mitt Romney yang diprediksi akan bertarung dalam nominasi presiden dari Partai Republik. “Presiden Obama menjadikan Israel kehilangan kesempatan. Dia tidak menghormati Israel dan merusak kemampuan untuk negosiasi damai. Dia juga melanggar prinsip pertama kebijakan luar negeri Amerika yang akan membela teman-teman kita,” tuturnya.

Ketua Mayoritas Partai Republik di DPR (House of Representative) Eric Cantor juga turut mengecam Obama. “Pendekatan ini merusak hubungan khusus kita dengan Israel dan melemahkan kemampuan aliansi kita untuk membela diri,” katanya.

Netanyahu jelas menentang keras konsep yang akan memaksa Israel mundur dari wilayah perbatasan sebelum perang Arab-Israel 1967. “Kemungkinan negara Palestina tidak boleh muncul dengan mengorbankan eksistensi Israel,” ujar Netanyahu sebelum terbang ke AS untuk bertemu Obama.

Lawatan Netanyahu ke AS tampaknya untuk mendengar penegasan kembali dari Obama tentang komitmen yang dibuat Washington terhadap Israel pada 2004. Saat itu Presiden AS George W. Bush menyarankan rezim Zionis tetap mempertahankan blok-blok pemukiman yang besar, sebagai bagian dari semua pakta perdamaian.

Sedangkan Uni Eropa (UE) mendukung seruan Obama untuk kesepakatan damai Timur Tengah berdasarkan perbatasan 1967. “Kami menyambut hangat konfirmasi Presiden Obama bahwa perbatasan Israel dan Palestina harus berdasarkan garis 1967 yang saling menguntungkan, dengan jaminan keamanan dan pengakuan di kedua pihak,” papar juru bicara kepala kebijakan luar negeri UE Catherine Ashton, Maja Kocijancic.

“Tujuan bersama UE dan AS ialah solusi bagi Israel dan Palestina dapat hidup berdampingan dengan damai dan aman,” ujar Kocijancic.

Sementara itu, pejabat Palestina mengecam rencana Israel membangun 1.550 unit rumah di tanah pendudukan sekitar Yerusalem. Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Israel menyatakan, komite perencana telah menyetujui dua proyek pembangunan pemukiman Yahudi di Pisgat Zeev dan Har Homa.

Dua lokasi pemukiman itu dibangun di tanah Palestina yang dicaplok Israel setelah perang 1967. Pencaplokan tanah itu dikecam dan tidak pernah diakui komunitas internasional, tapi Israel tetap mengabaikannya.

“Saat seluruh dunia dan Presiden AS Barack Obama bekerja untuk menghidupkan negosiasi dan proses perdamaian, Israel memutuskan untuk merusak dan menyabotase upaya ini,” tegas pembantu senior Presiden Palestina Mahmud Abbas, Saeb Erekat.

Menurut Erekat, Abbas menyambut upaya Obama memperbarui negosiasi dan menggelar pertemuan darurat para pejabat Arab dan Palestina untuk langkah selanjutnya. Tapi Abbas menolak berkomentar tentang penolakan keras Obama terhadap upaya Palestina mendapat pengakuan sebagai negara merdeka dalam pertemuan Majelis Umum PBB pada September. (syarifudin)

Proses Seleksi Direktur Pelaksana IMF Dimulai

WASHINGTON- Proses seleksi untuk mencari pengganti Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Dominique Strauss-Kahn dimulai kemarin. Posisi yang ditinggalkan Strauss-Kahn harus segera diisi karena sangat penting bagi stabilitas ekonomi dunia.

IMF kemarin menyatakan, badan eksekutif akan memilih seorang kandidat yang memenuhi kualifikasi dari 187 negara anggotanya. Badan eksekutif IMF memiliki wewenang untuk memilih direktur pelaksana yang baru, baik melalui voting atau pun konsensus.

“Ketua badan eksekutif IMF sedang memulai kontak-kontak dengan para koleganya hari ini, tentang proses seleksi untuk direktur pelaksana,” papar juru bicara (jubir) IMF William Murray.

Saat ini ketua badan eksekutif IMF dipegang Abdel Shakour Shaalan dari Mesir, yang juga mewakili negara-negara Arab di badan beranggota 24 orang tersebut. Kandidat direktur pelaksana IMF harus memenuhi standar ketat untuk menjalankan reformasi ekonomi dan fiskal bagi seluruh klien IMF, yang sepak terjangnya mempengaruhi sistem sosial dan politik.

Direktur Pelaksana IMF Strauss-Kahn mengundurkan diri dari balik penjara di New York, lima hari setelah dia ditangkap atas tuduhan penyerangan seksual. Posisinya kini diperebutkan banyak pihak, terutama negara-negara Eropa yang ingin mempertahankan pengaruhnya di kursi puncak IMF.

Namun kekuatan baru seperti Brasil, China, dan India, bergerak cepat untuk mencegah ketidaktransparannya proses seleksi direktur pelaksana IMF yang baru. Selama lebih dari enam dekade, jabatan direktur pelaksana IMF dipilih hanya dari Eropa, terutama Prancis. Karena itu beberapa negara dan jajaran direktur mendesak dilakukan perubahan proses seleksi posisi tersebut.

“Konsensus merupakan satu kata yang sangat fleksibel. Ini dapat digunakan di tiap tahap, tidak digunakan, ini tidak transparan. Tidak ada yang pernah tahu bagaimana konsensus ini tercapai, siapa yang mencapai konsensus ini,” papar direktur eksekutif IMF dari India, Arvind Virmani. “Ada banyak orang yang merasa prosesnya tidak kredibel. Ada negara-negara tertentu, kewarganegaraan tertentu yang tampaknya sudah melalui pra seleksi.”

Virmani memperingatkan, tanpa proses voting dan nominasi yang jelas, untuk menggantikan politik dagang sapi dalam metode konsensus, beberapa kandidat dari ekonomi berkembang dan paling layak, mungkin tidak akan maju dalam pencalonan.

“Eranya sudah berakhir, bahwa posisi penting itu hanya untuk warganegara Eropa,” tegas Menteri Keuangan Brasil Guido Mantega, kemarin.

“Posisi manajemen puncak harus dapat mencerminkan perubahan struktur ekonomi global dan mewakili pasar-pasar yang bangkit,” ujar kepala bank sentral China Zhou Xiaochuan.

Saat ini negara-negara berkembang tidak bersatu di belakang satu kandidat, namu beberapa kandidat favorit itu termasuk matnan pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa dari Turki Kemal Dervis, pakar ekonomi dari India Montek Singh Ahluwalia, dan bangkir bank sentral Meksiko Agustin Carstens.

Negara-negara Eropa juga mengajukan pertimbangan khusus saat ini, terkait krisis fiskal di negara-negara pinggiran, seperti Yunani, Irlandia, dan Portugal, yang semuanya masuk dalam program talangan IMF.

“Eropa berada dalam pusat krisis dunia. Kita memiliki alasan yang baik untuk menunjuk selain warga Eropa,” papar Perdana Menteri (PM) Luxembourg Claude Juncker.

Sedangkan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy menyatakan, “Uni Eropa, yang negara-negara anggotanya merupakan kontributor utama IMF, memiliki posisi untuk mengusulkan seorang kandidat berkualifikasi tinggi.”

Kandidat lain yang muncul, termasuk kepala Bank Sentral Eropa Jean-Claude Trichet, 55, yang mendapat dukungan dari Italia dan Swedia. Sedangkan Amerika Serikat (AS) menolak menunjukkan ambisinya untuk posisi tersebut. “Kami ingin melihat proses terbuka untuk suksesi direktur pelaksana IMF yang baru,” papar Menteri Keuangan AS Timothy Geithner.

Sementara itu, Strauss-Kahn kemarin memenangkan pembebasan dari penjara dengan jaminan uang, tapi dia diperintahkan untuk tetap dalam tahanan rumah dengan seorang penjaga bersenjata dan menyerahkan uang tunai USD1 juta.

Hakim Michael Obus mengatakan, mantan direktur pelaksana IMF itu segera menyerahkan saham senilai USD5 juta, mengenakan gelang elektronik di pergelangan kaki, dan menyerahkan seluruh dokumen perjalanan.

Strauss-Kahn, 62, mendapat tujuh tuduhan dari pengadilan New York setelah dia ditahan atas dakwaan penyerangan seksual terhadap seorang pelayan kamar di hotel mewah Sofitel. “Berdasarkan undang-undang Amerika, ini merupakan tuduhan yang sangat serius,” papar jaksa wilayah Cyrus Vance.

Kasus ini jelas meruntuhkan karir Strauss-Kahn yang diproyeksikan menjadi presiden Prancis selanjutnya. Dia harus mendekam semalam lagi di penjara Rikers Island hingga dia menandatangani surat pelepasan dari penjara dengan jaminan uang pada Jumat (20/5) waktu setempat. (syarifudin)

Khadafi Muncul Lagi Pasca-Serangan

TRIPOLI- Pemimpin Libya Kolonel Muammar Khadafi muncul ke publik untuk pertama kali dalam dua pekan terakhir. Dalam tayangan TV yang dikelola pemerintah, kemarin, Khadafi tampak sedang bertemu para pemimpin suku di Tripoli.

Dalam tayangan itu, Khadafi berpakaian khas warna coklat, kacamata hitam, dan kopiah hitam. Dia tampak dalam kondisi sehat. “Kami katakan pada dunia, mereka merupakan perwakilan suku-suku Libya,” ujar Khadafi sambil menunjuk orang-orang yang mengunjunginya, seperti ditayangkan TV yang dikontrol pemerintah Libya.

Seorang pria kemudian mengatakan pada Khadafi, “Anda akan menang.”

“Video itu direkam di ibu kota pada Rabu (11/5),” papar sejumlah pejabat Libya, seperti dikutip kantor berita AFP, meski belum dapat diverifikasi secara independen.

Khadafi tidak muncul ke publik sejak 30 April, saat serangan NATO menewaskan putra bungsu dan tiga cucunya. Kemunculan kembali Khadafi terjadi saat situasi di Misrata semakin memanas.

Pemberontak mengklaim menguasai bandara Misrata dan memukul mundur pasukan Khadafi. Pasukan pemerintah memang sedang berkonsentrasi di kota bagian barat tersebut, karena masih berada dalam kontrol pemberontak.

“Bandara Misrata jatuh ke tangan pemberontak setelah beberapa jam pertempuran antara pemberontak dan pasukan Khadafi,” papar saksi mata. Jasad-jasad pasukan Khadafi tampak tergeletak di jalanan saat pemberontak merayakan kemenangan mereka.

Juru bicara kepemimpinan pemberontak di Benghazi, Kolonel Ahmed Bani juga mengklaim bahwa pasukan revolusioner kini mengontrol Misrata. “Selain membakar tank-tank pemerintah, pemberontak menyita persenjataan dari pasukan rezim,” tuturnya.

NATO hingga kemarin terus mengerahkan pesawat-pesawat tempurnya untuk membombardir berbagai wilayah Libya. “Pesawat-pesawat kami telah melakukan lebih dari 6.000 misi sejak komando operasi militer dikendalikan NATO pada akhir Maret,” papar pernyataan NATO.

Serangan udara NATO membantu pemberontak mengamankan basis mereka di timur Libya. Namun para pengamat masih ragu apakah NATO berhasil melemahkan cengkeraman pasukan Khadafi di bagian barat Libya.

Sementara itu, pasukan Yaman menembakkan peluru tajam ke arah ribuan demonstran yang mendesak agar Presiden Ali Abdullah Saleh mundur. “Serangan itu menewaskan sedikitnya 16 demonstran dan melukai ratusan orang lainnya,” kata para medis dan saksi mata.

“Demonstran bergerak dari Lapangan Universitas Sanaa ke gedung pusat pemerintahan. Jumlah korban tewas mungkin akan bertembah, dengan 10 dari 226 demonstran yang terluka akibat senjata api dalam kondisi kritis, sedangkan 141 orang terluka oleh berbagai benda, dan 735 menderita akibat menghirup gas air mata,” papar tim medis.

Sedangkan di Suriah, pasukan pemerintah terus menangkapi para pemimpin oposisi dari kota ke kota. Tentara dan aparat keamanan menahan puluhan orang di kota pantai Banias dan desa-desa al-Beyda serta al-Qariri.

Pengawas Hak Asasi Manusia Suriah menyatakan, pengacara Jalal Kindo juga ditahan di kota Banias. Sementara itu, gerakan oposisi Suriah terus menyerukan unjuk rasa besar-besaran untuk menggulingkan pemerintahan. (syarifudin)

AS: Kematian Osama Bukan Pembunuhan

WASHINGTON- Jaksa Agung Amerika Serikat Eric Holder menganggap penyerbuan pasukan ke persembunyian Pemimpin Al Qaeda Osama bin Laden, yang menewaskannya, bukan pembunuhan.

Menurut pengakuan Holder pada BBC, operasi yang dilakukan pasukan Navy Seal itu memiliki misi menangkap atau membunuh dan penyerahan diri Osama akan diterima jika dilakukan. “Perlindungan Navy Seal merupakan yang terpenting di pikiran kami,” paparnya.

“Pasukan khusus telah bertindak tepat dengan tak adanya indikasi jelas bahwa Osama segera menyerah. Jika kemungkinannya ada, jika ada kemungkinan menyerahkan diri, tentu akan diterima,” kata Holder. “Tapi perlindungan mereka, perlindungan pasukan yang menyerbu ke kompleks itu, saya pikir paling penting di pikiran kami.”

Holder menegaskan lagi bahwa operasi itu legal, karena hukum internasional mengijinkan menargetkan komandan-komandan musuh. “Saya jelas memikirkan tentang ini dan itu, yang membedakan AS, Inggris, aliansi kami, dengan siapa yang kami perangi,” kilahnya.

“Kami menghormati supremasi hukum, kami melaksanakan cara-cara yang tepat dan berharap orang-orang kami menaatinya. Dan saya pikir, Navy Seal melakukannya sesuai dengan nilai-nilai Amerika dan Inggris,” tutur Horlder.

Osama ditembak mati di kompleks kediamannya di Abbottabad, Pakistan, pada 2 Mei. Muncul laporan bahwa Osama ditembak mati meski tidak bersenjata. Pembunuhan terhadap Osama itu mendapat reaksi keras dari berbagai pihak.

Pelopor khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Christof Heyns dan Martin Scheinin menyatakan, pasukan mematikan diijinkan dalam kasus-kasus luar biasa sebagai pilihan terakhir. “Namun, norma seharusnya, teroris diperlakukan sama seperti penjahat, melalui proses penangkapan legal, pengadilan, dan vonis yang diputuskan pengadilan,” tegas pernyataan keduanya.

Sejumlah anggota Kongres AS menunjukkan foto-foto Osama beberapa saat setelah ditembak mati, meski pemerintah AS sejauh ini menolak mempublikasikannya. Senator James Inhofe dari Oklahoma menilai foto-foto itu sangat mengerikan.

Di Pakistan, kemarin, ratusan pendukung mantan Perdana Menteri (PM) Nawaz Sharif berunjuk rasa di Abbottabad sambil meneriakkan slogan-slogan anti-AS. Pengunjuk rasa meneriakkan “Pergi, Amerika Pergi”, “Turun bersama Presiden AS Barack Obama”, dan “Turun bersama Presiden Pakistan Asif Ali Zardari”. Mereka juga mengibarkan bendera oposisi berwarna hijau yang menjadi lambang Partai Liga-N Muslim Pakistan.

Saat memberikan pidato di hadapan demonstran, politisi lokal Murtaza Javed mengulangi desakan Sharif agar dilakukan penyelidikan yudisial penuh terhadap operasi militer AS. “Rakyat harus tahu mengapa militer Pakistan, yang mendapat bagian besar dalam anggaran nasional, gagal melindungi keamanan dan kedaulatan negara,” tegasnya.

Deputi lokal lainnya, Sardar Aurangzeb Malhota, menuduh pemerintahan korup Zardari sudah menjual Pakistan pada kepentingan asing. Zardari dan PM Yousuf Raza Gilani menghadapi desakan untuk mundur.

Sementara itu, Zardari berkunjung ke Rusia untuk membuat sejumlah kesepakatan terkait upaya memerangi teror. Zardari disambut Presiden Rusia Dmitry Medvedev saat berada di Kremlin.

“Kami tertarik dalam mengkoordinasikan upaya kita di kancah internasional. Jelas bahwa negara kita menghadapi ancaman yang sama, saya maksud terorisme internasional,” papar Medvedev pada Zardari di Kremlin, seperti dikutip kantor berita Rusia.

Zardari berharap lawatannya dapat meningkatkan hubungan dua negara yang memiliki sejarah rumit. “Negara kita merupakan tetangga yang sangat dekat, kita berada di kawasan yang sama, meski kita tidak langsung berbatasan negara,” kata Zardari. “Waktunya sudah tiba untuk mengetahui pentingnya kerja sama antar negara kita.”

Lawatan ke Rusia merupakan kunjungan pertama Zardari ke luar negeri sejak Osama tewas dalam serbuan pasukan AS. Kremlin menyambut kematian Osama sebagai kesuksesan serius dalam perang melawan terorisme internasional. Tapi Pakistan menyatakan kemarahan akibat pasukan AS melakukan pernyerbuan tanpa memberitahu Islamabad terlebih dulu. (syarifudin)

Perdana Menteri Pakistan Angkat Bicara

ISLAMABAD – Perdana Menteri (PM) Pakistan Yusuf Raza Gilani segera memberikan pidato di parlemen tentang serangan pasukan khusus Amerika Serikat (AS),yang menewaskan Pemimpin Al-Qaeda Osama bin Laden pekan lalu.

Pidato itu dilakukan di tengah berbagai pertanyaan bagaimana Osama bisa tinggal di Kota Abbottabad dekat ibu kota Pakistan, Islamabad, tanpa terdeteksi. “Tuduhan keterlibatan atau inkompetensi Pakistan itu tidak berdasar,”ujar Gilani,dikutip Reuters. Gilani mendaskan siapa pun yang menuding negara itu bersekongkol dengan Al-Qaeda adalah hipokrit.Presiden AS Barack Obama menyatakan Pakistan harus dapat menemukan jika ada pejabatnya yang tahu tentang keberadaan Osama.

Ada kecurigaan bahwa seseorang di Badan Intelijen Pakistan (ISI) mengetahui keberadaan persembunyian Osama. ISI memiliki sejarah panjang kontak dengan berbagai kelompok militan. “Gilani diperkirakan membawa bangsa pada keyakinan tentang penyerbuan itu.Gilani akan berbicara tentang detail berbagai aspek operasi itu, pengorbanan Pakistan dalam perang melawan terorisme, dan strategi masa depan untuk menghadapi ancaman,” papar pejabat Pakistan.

Dalam wawancara pada acara 60 Minutes di stasiun televisi CBS, yang disiarkan Minggu (8/5),Obama menyatakan Osama pasti memiliki beberapa jaringan pendukung di Pakistan. Namun, Obama mengaku tidak tahu apakah itu melibatkan para pejabat pemerintah Pakistan. “Kami tidak tahu apakah di sana mungkin ada beberapa orang dalam pemerintahan Pakistan, orang luar pemerintahan, dan itu sesuatu yang perlu kita investigasi.

Dan lebih penting, pemerintah Pakistan melakukan investigasi,”ujar Obama dalam wawancara itu. Pesan Obama itu disampaikan secara diplomatis.Dia berhati- hati untuk tidak menuduh Pakistan menyembunyikan Osama. Selama ini, Pakistan memainkan peran penting dalam agresi AS di Afghanistan.

Semakin banyak tekanan publik terhadap Pakistan maka dapat memperburuk hubungan dua aliansi tersebut. AS kini fokus pada wakil Osama, Ayman al-Zawahiri dari Mesir. Seperti Osama,Zawahiri bersembunyi sejak serangan 11 September 2001 di AS yang menewaskan sekitar 3.000 orang. syarifudin

Osama Berencana Serang Kereta AS untuk Peringati 9/11

NEW YORK- Pemimpin Al Qaeda Osama bin Laden berencana menyerang kereta di lokasi yang tidak dijelaskan, di Amerika Serikat (AS), sebagai peringatan 10 tahun serangan 11 September 2001 atau 9/11.

Rencana itu terungkap dari dokumen yang ditemukan di kompleks kediaman Osama di Abbottabad, Pakistan. Namun para pejabat AS menepis adanya ancaman teror dalam waktu dekat, karena rencana serangan dalam dokumen itu hanya aspirasi. Dokumen itu menunjukkan bahwa Osama tetap menjalankan organisasi Al Qaeda setiap hari, tidak seperti dugaan sebelumnya bahwa pengaruhnya sudah mulai berkurang.

“Salah satu rencana itu menargetkan satu rute kereta AS, meski tidak ada ancaman dalam waktu dekat yang terdeteksi,” papar laporan buletin FBI dan Keamanan Dalam Negeri AS, seperti dikutip BBC.

Para pejabat AS memeriksa komputer, DVD, dan sejumlah dokumen yang disita dari rumah Osama di Abbottabad, lokasi yang diduga menjadi persembunyian pemimpin Al Qaeda selama lebih dari enam tahun.

Informasi tentang rencana serangan itu awalnya muncul di Pakistan dalam buletin FBI dan Keamanan Dalam Negeri AS. Buletin itu beredar di kalangan pejabat penegak hukum. “Ide untuk merusak satu rute kereta AS ditemukan dalam tulisan tangan yang diambil dari kompleks kediaman Osama,” ungkap tulisan di buletin tersebut.

Menurut buletin itu, anggota lapangan Al Qaeda berencana menggelincirkan kereta sehingga terjatuh ke lembah atau dari sebuah jembatan. “Meski jelas bahwa di sana ada beberapa level rencana untuk operasi jeni ini pada Februari 2010, kami tidak memiliki informasi terbaru yang menunjukkan kegiatan aktif untuk menjalankan rencana yang menargetkan transportasi dan tidak ada informasi tentang kemungkinan lokasi atau target khusus,” tulis buletin tersebut.

Seorang pejabat intelijen mengatakan, tulisan tangan itu mengungkap ambisi untuk menyerang AS dengan skala besar di kota-kota utama dan di tanggal-tanggal penting seperti hari peringatan teror dan hari libur.

“Dia terus membuat rencana, dengan ide-ide tentang target-target, dan mengomunikasikan ide-ide itu pada pemimpin senior Al Qaeda lainnya,” ungkap pejabat AS secara anonim, seperti dikutip harian New York Times.

Sementara itu, detail baru muncul tentang kehidupan Osama di kompleks Abbottabad dan kejadian yang membawa Osama merenggut ajal. “Salah satu istri Osama mengatakan pada para investigator bahwa dia tinggal di kompleks tersebut selama lima tahun, bersama suaminya,” papar seorang pejabat militer Pakistan.

Laporan baru tentang penyerbuan pasukan AS itu pun tampak bertentangan dengan informasi awal tentang serangan tersebut. Penasehat kontra-terorisme Gedung Putih John Brennan awalnya menyatakan bahwa Osama merupakan salah seorang yang bersenjata di dalam kompleks tersebut.

Tapi para pejabat AS sekarang mengatakan hanya satu orang yang menembak pasukan AS. Orang itu diyakini merupakan kurir Osama, Abu Ahmed al-Kuwaiti, yang tewas pertama saat serangan terjadi.

Para pengkritik mempertanyakan legalitas operasi itu setelah AS menyatakan bahwa Osama tidak bersenjata saat ditembak mati oleh pasukan AS. Namun AS tetap menganggap Osama merupakan target militer yang dibunuh sebagai tindakan AS membela bangsa.

“Penyerbuan AS terhadap Osama dilancarkan setelah berbulan-bulan CIA melakukan pengamatan dari sebuah rumah aman di Abbottabad,” tulis Washington Post kemarin. Mengutip sejumlah pejabat AS, Washington Post menulis, “Operasi CIA menggunakan satelit dan berupaya merekam suara di dalam kompleks, tapi dihentikan sebelum operasi militer dilancarkan.”

Sementara itu, Presiden AS Barack Obama memberikan penghormatan untuk para korban serangan 11 September 2001 di Ground Zero, lokasi hancurkan menara kembar World Trade Center. Dalam momen yang sangat simbolis di New York itu, Obama meletakkan satu karangan bunga, sebelum memeluk kerabat korban tewas saat Al Qaeda membajak pesawat dan menabrakkannya ke World Trade Center dan Pentagon.

Obama yang melakukan kunjungan pertamanya ke Ground Zero sebagai presiden itu, tidak memberikan pidato sepatah kata pun, tapi hanya mengheningkan cipta sambil menundukkan kepala, setelah meletakkan karangan bungan bersama para pejabat lokal.

Dia berbicara sebelumnya di sebuah gedung pemadam kebakaran yang kehilangan 15 petugasnya saat berusaha memberikan pertolongan korban serangan 11 September. Obama melontarkan pesan tegas pada musuh-musuh Amerika di penjuru dunia. “Saat kami katakan kami tidak akan pernah melupakan, kami maksudkan seperti apa yang kami katakan,” katanya.

Obama juga mengunjungi Fort Campbell di Kentucky pada Jumat (6/5) waktu setempat untuk bertemu komando elit AS yang melakukan penyerbuan ke kompleks kediaman Osama. Komando elit itu berasal dari pasukan angkatna laut yang dikenal sebagai “Tim Enam” yang masuk ke Pakistan dengan sejumlah helikopter siluman dan membawa jasad Osama pada malam itu juga.

“Presiden akan memiliki peluang untuk secara pribadi mengucapkan terima kasih pada beberapa pelaksana khusus yang terlibat dalam operasi tersebut,” papar pejabat AS secar anonim.

Sementara itu, investigator hak asasi manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendesak AS untuk mengungkapkan seluruh fakta dalam pembunuhan Osama. Pelopor khusus PBB dalam eksekusi ekstrayudisial, cepat, dan sewenang-wenang, Christof Heyns, dan pelopor khusus HAM PBB dalam kontra terorisme Martin Scheinin menyatakan, dalam kasus-kasus tertentu, kekuatan mematikan mungkin digunakan dalam operasi melawan terorisme.

“Meski demikian, norma seharusnya ialah teroris dianggap sebagai kriminal, melalui proses hukum penahanan, pengadilan, dan hukuman yang diputuskan melalui pengadilan,” papar dua pakar independen tersebut dalam pernyataan bersama. “Terkait penggunaan pasukan mematikan terhadap Osama bin Laden, AS harus mengungkap fakta-fakta pendukung untuk menentukan apakah operasi itu sesuai standar hukum HAM internasional.”

“Sangat penting untuk mengetahui apakah rencana misi itu merupakan upaya untuk menangkap Osama. Informasi ini penting dibuka,” papar pernyataan ketua pakar tersebut.

Sementara di Pakistan, partai politik relijius terbesar, Jamaat-e-Islami, menyerukan unjuk rasa mengecam membunuhan terhadap Osama. Ratusan orang turun ke jalan di kota Quetta, dekat perbatasan Afghanistan untuk memberikan penghormatan pada Osama. Mereka juga menyerukan perang melawan Amerika.

Massa meneriakkan “Panjang umur Osama” dan membakar bendera AS. Sedangkan tokoh di partai tersebut, Abdul Qadir Looni menegaskan, “Jasa Osama bagi Muslim akan diingat selamanya. Dia menantang Setan besar dan perebuat kekuasaan seperti Amerika dan membangkitkan Muslim di penjuru dunia. Ini perkumpulan untuk memberi penghormatan padanya.”

Polisi dan tentara Pakistan saat ini melarang media internasional menuju rumah Osama di Abbottabad, dengan memasang pos pemeriksaan dan mengerahkan aparat tambahan. “Kehadiran media mengganggu investigasi. Di sana juga ada sejumlah masalah keamanan, sehingga kami menutup daerah sekitarnya,” kata komandan polisi distrik Mohammad Kareem Khan.

Di Kota Bilal, tempat rumah Osama berada, orang-orang menulis di tembok-tembok, “Kota Osama bin Laden.”

Pemerintah Pakistan marah terhadap AS yang melakukan operasi penyerangan tanpa memberi tahu Islamabad. Serangan itu dianggap melanggar kedaulatan Pakistan. Militer Pakistan pun mendesak AS mengurangi kehadiran pasukannya di negara tersebut hingga dalam jumlah minimal. Kepala staf militer Pakistan Jenderal Ashfaq Kayani mengancam meninjau ulang kerja sama dalam penyerangan AS lainnya.

Sedangkan di Manila, massa juga menggelar unjuk rasa untuk mengecam pembunuhan terhadap Osama. “Kami mengecam pembunuhan brutal terhadap Osama bin Laden. Amerika merupakan teroris nomor satu di dunia. Amerika musuh nomor satu Islam,” ungkap ulama Filipina Sheikh Jamil Yahya saat memimpin unjuk rasa di luar Masjid Emas di pusat Manila, setelah salat Jumat. Demonstran hendak menuju Kedutaan Besar AS di Manila, tapi akhirnya kembali ke depan masjid karena diblokade polisi. (syarifudin)

Obama Menolak Merilis Foto Jasad Osama

WASHINGTON- Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama kemarin memutuskan tidak merilis foto-foto jasad pemimpin Al Qaeda Osama bin Laden karena dapat mengancam keamanan nasional.

Menurut Obama, AS tidak perlu mengacungkan piala-piala kemenangan dengan tewasnya Osama oleh pasukan Navy SEAL di Pakistan. Sebelum keputusan Obama itu muncul, kabinetnya memperdebatkan apakah pemerintah AS perlu merilis foto-foto jasad Osama sebagai bukti bahwa pemimpin Al Qaeda itu benar-benar tewas.

“Penting bagi kita untuk memastikan bahwa foto-foto seseorang yang tertembak di kepalanya tidak menyebar sehingga dapat menyulut kekerasan baru, sebagai sebuah alat propaganda,” papar Obama dalam acara 60 Minutes, CBS, kemarin.

“Itu bukan tentang siapa kita. Anda tahu, kita tidak mengeluarkan bukti ini seperti piala-piala,” tegas Obama yang berargumen bahwa tes DNA dan pengenalan wajah tidak meragukan lagi bahwa Osama tewas. “Tidak ada keraguan di antara anggota Al Qaeda bahwa dia mati. Fakta dari masalah ini, Anda tidak akan melihat Osama berjalan di bumi ini lagi.”

Foto-foto yang diperoleh kantor berita Reuters dan diambil sekitar satu jam setelah penyerbuan itu menunjukkan jasad tiga pria, tidak termasuk Osama, yang tergeletak di genangan darah. Tidak ada persenjataan yang bisa dilihat dalam foto-foto jasad tersebut.

Foto-foto yang diambil seorang petugas keamanan Pakistan yang berada di kompleks tersebut setelah penyerbuan berakhir, menunjukkan dua pria berpakaian tradisional Pakistan dan seorang pria berpakaian kaus T-shirt, darah keluar dari telinga, hidung, dan mulut mereka.

Seorang pejabat intelijen Pakistan mengatakan, salah satu anak Osama yang kini ditahan bersama seorang istri Osama dari Yaman, menyaksikan ayahnya ditembak mati. “Putri Osama merupakan salah satu orang yang mengonfirmasi pada kami bahwa Osama tewas dan ditembak, serta dibawa pergi,” kata pejabat Pakistan itu.

Tim penasehat keamanan Obama telah berdebat apakah foto jasad Osama perlu dipublikasikan sebagai bukti bahwa dia tewas. Tapi ada kekhawatiran muncul kemarahan di dunia Islam yang dapat menargetkan pasukan atau kepentingan AS.

Beberapa anggota parlemen AS di Capitol Hill mengaku melihat foto-foto Osama yang sangat jelas. Tapi muncul laporan bahwa foto-foto yang beredar di Capitol Hill itu tidak asli.

Tiga hari setelah satu tim elit Navy SEAL membunuh Osama, para pakar keamanan nasional mengumpulkan semua bukti dari kompleks rumah mewah yang dihuni Pemimpin Al Qaeda tersebut. “Bukti-bukti yang terkumpul termasuk lima komputer, 10 hard drive dan 100 tempat penyimpanan, merupakan terobosan dramatis intelijen AS dalam perang melawan Al Qaeda,” papar pakar keamanan nasional AS.

“Saya akan sangat terkejut jika ini bukan sebuah tambang emas bagi kita. Saya pikir kami mungkin segera menemukan berbagai potensi rencana (teror),” papar John McLaughlin, mantan deputi direktur CIA. “Kami mungkin akan menemukan sesuatu tentang pendanaan. Kami mungkin mempelajari sesuatu tentang apa pun jalinan hubungan yang dia buat atau tidak dimiliki dengan Pakistan. Kami akan mempelajari pembantu-pembantu utama.”

Obama kemarin berkunjung ke Ground Zero, lokasi gedung kembar World Trade Centre yang hancur saat dua pesawat menabraknya pada 11 September 2001. Al Qaeda dituduh sebagai dalang penyerangan tersebut.

Presiden AS meletakkan rangkaian bunga untuk mengenang para korban serangan, tapi dia tidak berpidato di lokasi itu, sebagai sinyal bahwa Obama khawatir kunjungannya dianggap bermuatan politik. “Dia juga akan bertemu dengan keluarga-keluarga korban secara pribadi. Dia ingin bertemu mereka dan berbagi tentang momen penting ini,” papar pernyataan juru bicara Gedung Putih Jay Carney.

Poling terbaru menunjukkan, popularitas Obama meningkat setelah Osama tewas. Popularitas Obama naik 11 poin menjadi 57% dalam poling CBS/New York Times. Obama mendapatkan 72% dukungan terkait caranya mengatasi terorisme.

Sementara itu, kepala hak asasi manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Navi Pillay, kemarin, mendesak pengungkapan seluruh fakta secara akurat untuk memastikan legalitas pembunuhan Osama. “Saya masih menunggu pengungkapan sepenuhnya tentang fakta-fakta akurat. Saya pikir ini tidak hanya tanggung jawab kantor saya, tapi semua pihak yang perlu tahu apa yang sebenarnya terjadi,” tegasnya di Oslo.

“PBB mengecam terorisme, tapi juga memiliki aturan dasar tentang cara menghadapi aktivitas terorisme. Ini harus sesuai dengan hukum internasional,” papar Pillay.

Menteri Luar Negeri (menlu) AS Hillary Clinton menyaatkan, perang melawan Al Qaeda terus berlanjut meski Osama tewas. “Mari jangan lupakan bahwa pertempuran untuk menghentikan Al Qaeda dan jaringannya tidak berakhir dengan kematian satu orang. Kita harus memperbarui upaya kita,” papar Hillary dalam kunjungan luar negeri pertama sejak serbuan AS ke kompleks kediaman Osama.

“Kematian Osama merupakan pukulan strategis terhadap Al Qaeda. Ideologi kebencian dan kekerasan, untungnya ditolak di Timur Tengah dan Afrika,” kata Hillary dalam konferensi pers bersama Menlu Italia Franco Frattini.

“Upaya kita harus lebih kuat setelah kematian Osama karena kita tahu ini akan berdampak pada siapa yang di medan pertempuran Afghanistan,” papar Hillary yang menggambarkan 38 menit durasi operasi khusus membunuh Osama yang dia saksikan langsung bersama Obama dan pejabat senior lain di Gedung Putih. “Kematiannya akan membuat negara kita dan dunia lebih aman. Kita para pembangun, bukan para penghancur.”

Dalam sebuah foto, Hillary, Obama dan pejabat senior lain menonton langsung operasi penyerbuan pasukan AS yang menewaskan Osama. Mereka melihat langsung dari Ruang Situasi Gedung Putih. Dalam foto itu Hillary menutup mulutnya dengan tangan, dan terlihat sangat khawatir dengan hasil operasi penyerbuan tersebut.

“Itu merupakan 38 menit paling menegangkan. Saya tidak ada ide tentang apa pun yang kami lihat dalam milidetik saat foto itu diambil,” kata Hillary saat ditanya tentang foto tersebut. “Saya malu mengatakan bahwa saya mencegah batuk alergi saya. Jadi ini mungkin tidak memiliki arti yang terlalu besar.”

Sementara itu, surat kabar Arab Saudi, Al Watan melaporkan bahwa pasukan AS diarahkan ke Osama oleh wakil pemimpin Al Qaeda itu sendiri, Ayman al-Zawahiri, karena perebutan pengaruh internal. “Orang nomor dua Al Qaeda memiliki perbedaan (dengan Osama) dan seorang kurir yang mengarahkan pasukan AS ke Osama bekerja untuk Zawahiri,” ungkap tulisan Al Watan.

Menurut Al Watan, kurir itu merupakan warga Pakistan dan bukan warga Kuwait, seperti dugaan AS. Pria itu tahu bahwa dia diikuti oleh militer AS, tapi mengabaikan fakta tersebut. “Faksi Al Qaeda di Mesir secara defacto menjalankan organisasi itu sekarang dan sejak dia (Osama) sakit pada 2004, mereka telah berupaya memegang kontrol penuh,” tulis Al Watan.

Faksi Al Qaeda yang dipimpin Zawahiri berhasil membujuk Osama untuk meninggalkan daerah suku-suku di sepanjang perbatasan Afghanistan-Pakistan dan berlindung di Abbottabad, dekat Islamabad, tempat dia akhirnya dibunuh pasukan komando AS pada Senin (2/5).

“Dengan kembalinya seorang tokoh Al Qaeda di Mesir, Saif al-Adel, pada musim gugur silam dari Iran, faksi Mesir memiliki rencana mendepak Osama yang lahir di Saudi,” tulis Al Watan. (syarifudin)

Palestina Akhiri Empat Tahun Konflik

KAIRO- Presiden Palestina Mahmud Abbas dan Pemimpin Hamas Khaled Meshaal kemarin berjanji mengakhiri perselisihan selama bertahun-tahun dalam acara ratifikasi kesepakatan rekonsiliasi di Kairo.

Kesepakatan semua faksi Palestina untuk bersatu membentuk pemerintahan sementara hingga pemilihan umum (pemilu) itu mengejutkan banyak pihak, terutama Israel. Kesepakatan itu ditandatangani pekan ini oleh 13 faksi di Palestina, termasuk Fatah dan Hamas.

“Kita telah menutup lembaran hitam perpecahan selamanya,” papar Abbas, pemimpin Otoritas Palestina di Tepi Barat, pada para delegasi yang menghadiri acara ratifikasi kesepakatan rekonsiliasi di Kairo pada Rabu (4/5) waktu setempat.

Kepala intelijen Mesir Murad Muwafi menyatakan, “Rekonsiliasi membersihkan jalan, tidak hanya untuk membentuk parlemen Palestina, tapi juga perdamaian.”

Saat para petinggi Arab berkumpul untuk meratifikasi kesepakatan itu di Kairo, lebih dari 1.000 rakyat Palestina memenuhi jalanan Gaza City untuk merayakannya. Mereka mengibarkan bendera, menari, dan membunyikan klakson mobil.

Demonstrasi merayakan kesepakatan itu juga digelar di penjuru Tepi Barat. “Hamas akan membayar harga berapa pun untuk rekonsiliasi. Faksi-faksi Palestina hanya bertempur melawan Israel,” tegas Meshaal.

“Hamas bertujuan mendirikan negara Palestina dalam perbatasan 1967, pendirian sebuah negara Palestina berdaulat di Tepi Barat dan Jalur Gaza, dengan Yerusalem sebagai ibu kota serta tanpa menyerahkan satu inchi pun, atau pun hak untuk kembali,” papar Meshaal, seperti dikutip kantor berita AFP.

Kesepakatan rekonsiliasi ini membuat Hamas dan Fatah dapat bekerja sama dalam pemerintahan sementara dengan kandidat-kandidat yang tidak berafiliasi dengan faksi mana pun, yang akan bekerja hingga pemilu presiden dan legislatif digelar dalam setahun.

Negosiasi tentang kabinet baru dijadwalkan segera dimulai setelah acara ratifikasi pada Rabu (4/5) di Kairo, dan faksi-faksi juga membentuk Dewan Keamanan Tertinggi untuk mengelola integrasi pasukan keamanan tiap faksi Palestina ke dalam satu lembaga profesional.

Kesepakatan itu juga menyerahkan isu negosiasi dengan Israel, seluruhnya berada di tangan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) yang dipimpin Abbas. Kesepakatan ini tidak menyebut amandemen Hamas terhadap konstitusi Palestina untuk mengakui eksistensi Israel.

Namun kesepakatan itu membuat berang Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu yang menyebutnya sebagai kemenangan besar bagi terorisme. “Apa yang terjadi hari ini di Kairo merupakan pukulan telak bagi perdamaian dan kemenangan besar bagi terorisme,” ujarnya sebelum berunding dengan PM Inggris David Cameron. Netanyahu juga dijadwalkan bertemu Presiden Prancis Nicolas Sarkozy di Paris pada Kamis (5/5) waktu setempat.

Netanyahu mendesak Uni Eropa mencabut pendanaan ke Otoritas Palestina jika Hamas tidak memenuhi desakan Kuartet Timur Tengah untuk mengakui negara Yahudi, menghentikan kekerasan, dan menjalankan seluruh kesepakatan sebelumnya.

Netanyahu dalam kunjungan ke Paris dan London juga untuk melawan rencana Palestina meminta pengakuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) agar mengakui negara mereka. Saat ini perundingan damai Israel-Palestina mengalami kebuntuan dalam isu pemukiman Yahudi di tanah pendudukan Palestina.

Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama akan menjamu Netanyahu untuk perundingan Ruang Oval Gedung Putih pada 20 Mei. Isu proses perdamaian Timur Tengah diperkirakan menjadi agenda utama. “Para pemimpin hendak mendiskusikan isu-isu kepentingan bersama AS dan Israel,” papar pernyataan Gedung Putih.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri (menlu) Irak Hoshyar Zebari berpendapat, kesepakatan rekonsiliasi antara Hamas dan Fatah mencerminkan melemahnya pengaruh Suriah di kawasan. “Jika pemimpin Hamas Khaled Meshaal pergi dari Damaskus ke Kairo untuk menandatangani sebuah kesepakatna dengan pemimpin Fatah Mahmud Abbas, itu berarti Hamas merasakan perubahan yang terjadi di Suriah,” ujar Zebari pada harian Jerman, Frankfurter Allgemeine Zeitung.

Rezim Suriah yang kini menghadapi demonstran oposisi, merupakan pendukung lama Hamas yang menguasai Jalur Gaza. “Saya bukan pengamat politik, saya menlu Irak, tapi sangat sulit untuk mempertahankan rezim Suriah,” kata Zebari.

Sedangkan pemerintah Rusia menyambut kesepakatan rekonsiliasi Palestina. “Moskow menyambut penandatanganan kesepakatan ini, yang dihasilkan dari upaya berbagai pihak, khususnya Mesir,” papar kementerian luar negeri Rusia di websitenya. Rusia merupakan anggota Kuartet Timur Tengah yang termasuk AS, Uni Eropa, dan PBB. (syarifudin)

Osama Tak Bersenjata Saat Ditembak Mati

WASHINGTON- Amerika Serikat (AS) mengakui bahwa Pemimpin Al Qaeda Osama bin Laden tidak bersenjataan saat komando AS menembak mati. AS juga menjelaskan, pemerintah Pakistan tidak diberitahu tentang operasi itu karena khawatir Pakistan menyembunyikan Osama.

Pernyataan terbuka dari kepala CIA Leon Panetta kian memperparah ketidakpercayaan antara AS dan Pakistan.

“Sudah diputuskan bahwa semua upaya bekerja asma dengan Pakistan dapat merusak misi ini. Mareka mungkin memperingatkan target,” papar Panetta pada majalah Time.

Para pejabat AS juga memperdebatkan tentang perlunya merilis foto jasad Osama untuk mencegah munculnya teori konspirasi tentang kematian pemimpin Al Qaeda. Tapi di sisi lain, mereka mengkhawatirkan jika foto-foto yang dirilis justru menyulut kemarahan di sebagian negara-negara berpenduduk Muslim.

Gedung Putih memang telah menjelaskan sebagian kejadian dramatis selama penyerbuan pasukan AS ke kompleks rumah Osama. Serangan itu pun direspon dengan berbagai pendapat, antara yang mendukung dan mengecamnya.

Setelah perburuan panjang terhadap Osama, dia ditemukan di kompleks rumah berkeamanan ketat di Abbottabad, tempat akademi militer elit West Point dan Sandhurst, yang hanya dua jam mengemudi dari ibu kota Pakistan, Islamabad.

Hingga kini para pejabat AS tidak dapat menjelaskan mengapa Osama ditembak mati dan tidak ditangkap, padahal pemimpin Al Qaeda itu tidak bersenjata. Muncul dugaan bahwa serangan AS yang dilakukan tim elit Navy SEAL itu memang dengan perintah membunuh Osama.

“Di ruangan bersama Osama, seorang perempuan—istri Osama—mendorong pasukan AS dan perempuan itu ditembak di kaki, tapi tidak terbunuh. Osama kemudian ditembak dan dibunuh. Dia tidak bersenjata,” papar juru bicara Gedung Putih Jay Carney.

Saat seorang wartawan menekankan, “Dia tidak bersenjata.”
Carney menjawab, “Tapi di sana banyak orang lain yang bersenjata di kompleks itu. Di sana terjadi baku tembak.”

“Tapi tidak di ruang itu,” kata wartawan itu balik menekan Carney. Carney yang terpojok pun menambahkan, “Di sana rawan terjadi baku tembak. Kami akan membawa Anda ke departemen pertahanan untuk detail lebih banyak tentang itu.”

Terkait keluarga Osama, dua keluarga lainnya tinggal di kompleks di Abbottabad tersebut, satu di lantai pertama kediaman utama tempat Osama berada dan lainnya di gedung kedua. “Dari 22 orang di ruang tersebut, 17 orang dari mereka bukan orang yang ikut baku tembak,” ujar Carney.

Pasukan SEAL dibagi menjadi dua: satu tim memasuki rumah Osama di lantai pertama dan bergerak naik ke lantai ketiga tempat Osama berada. Sedangkan tim lain membersihkan gedung kedua.

“Di lantai pertama gedung yang ditinggali Osama, dua kurir Al Qaeda dan seorang perempuan tewas dalam baku tembak,” kata Carney. “Sedangkan Osama dan keluarganya ditemukan di lantai kedua dan ketiga. Ada kekhawatiran Osama akan melawan operasi penangkapan.” Orang kelima yang tewas dalam penyerbuan itu diyakini merupakan salah satu putra Osama.

Setelah baku tembak, orang-orang yang tinggal di kompleks tersebut, termasuk anak-anak, dipindahkan ke sebuah lokasi aman, saat satu tim AS meledakkan sebuah helikopter yang rusak sebelum meninggalkan kompleks itu menuju kapal USS Carl Vinson di Laut Arab Utara.

Carney menjelaskan, Osama mendapatkan perlakuan tata cara Islam sebelum jasadnya dibuang ke laut pada Senin (2/5). “Di atas USS Carl Vinson, pemakaman Obama dilakukan sesuai cara Islam. Jasadnya dimandikan dan dibungkus kain putih. Jasadnya dimasukkan tas berbeban; seorang petugas militer membacakan pernyataan relijius yang diterjemahkan ke bahasa Arab oleh seorang yang fasih berbahasa Arab,” paparnya.

“Setelah semua prosesi selesai, jasadnya ditempatkan di papan datar yang telah disiapkan, direbahkan dan jasadnya ditenggelamkan ke dalam laut,” ujar Carney.

Para ulama mengecam tindakan AS membuang jasad Osama ke laut karena itu bukan cara pemakaman menurut ajaran Islam. Karena menurut para ulama, Islam mengajarkan pemakaman seorang Muslim dikuburkan, bukan dibuang ke laut.

Pejabat AS mengatakan, tes DNA telah membuktikan bahwa pria yang tertembak di bagian atas matanya itu benar-benar Osama. Tapi pejabat AS mengaku masih mempertimbangkan apakah perlu merilis sebuah foto sebagai bukti.

“Jujur dikatakan bahwa ini merupakan sebuah foto yang mengerikan. Ini dapat menyulut hasutan. Kami menelaah situasi,” kata Carney. “Ada kekhawatiran bahwa Osama akan melawan operasi penangkapan dan tentu saja dia melawan.”

Gedung Putih menyatakan menerima tiga album foto-foto Osama di momen-momen terakhir pada Selasa (3/5). Album pertama, dianggap yang paling dapat dikenali, menunjukkan jasadnya di sebuah gantungan setelah dia dibawa kembali ke Afghanistan. Album itu memuat sebuah foto wajahnya yang jelas, tapi mengerikan karena luka kepala Osama yang terbuka di sepanjang kedua matanya. “Foto itu sangat berlumuran darah,” papar Gedung Putih.

Album kedua, foto-foto itu diambil sebelum jasad Osama dimasukkan kain kafan hingga dibuang ke laut dari atas kapal USS Carl Vinson. Album ketiga, berisi foto-foto penyerbuan yang menunjukkan dua pria yang tewas, seorang putra Osama yang tewas dan beberapa pemandangan di kompleks rumah tersebut.

Sementara itu, salah seorang putri kandung Osama menyaksikan ayahnya ditembak pasukan AS. Dia merupakan satu dari 10 kerabat Osama yang ditahan untuk menunggu interogasi.

“Putri Osama yang berusia antara 12 atau 13 tahun itu merupakan satu dari beberapa orang yang mengonfirmasi bahwa Osama dibunuh pasukan komando AS dalam penyerbuan itu,” papar seorang pejabat intelijen Pakistan pada kantor berita Reuters.

Menurut pejabat intelijen itu, istri dan anak-anak Osama ditinggalkan setelah sebuah helikopter AS, kemungkinan MH-60 Sea Hawk, ditinggalkan karena masalah mekanik. “Tidak cukup ruang untuk orang-orang itu di helikopter lainnya yang membawa jasad Osama, tahanan pria lainnya, dan pasukan komando AS,” ujarnya.

Setelah Osama tewas, orang nomor dua di Al Qaeda Ayman al-Zawahiri dianggap banyak pengamat akan menjadi orang nomor satu di gerakan tersebut. “Siapa pun yang menggantikan Osama sebagai pemimpin Al Qaeda, dia akan menjadi musuh nomor satu di daftar kami,” papar Panetta.

Sementara itu, mantan Presiden AS George W. Bush menolak undangan untuk bergabung Presiden AS Barack Obama dalam acara peringatan di Ground Zero. Serangan 11 September terjadi di saat pemerintahan Bush. Ground Zero merupakan bekas puing gedung kembar World Trade Center di New York yang hancur akibat serangan yang didalangi Al Qaeda.

“Presiden Bush tidak akan menghadiri acara pada Kamis (5/5). Dia mengapresiasi undangan itu, tapi memilih agar di era setelah pemerintahannya tetap jauh dari sorotan. Dia terus merayakan kemenangan penting dalam perang melawan teror ini dengan seluruh rakyat Amerika,” papar juru bicara Bush.

Gedung Putih menyatakan, Obama akan menemui para keluarga korban serangan 11 September.

Sementara itu, menanggapi berita pembunuhan Osama oleh pasukan AS, meski pemimpin Al Qaeda itu tidak bersenjata, sebagian pihak mengecamnya. “Ini jelas melanggar hukum internasional. Operasi itu dapat memiliki konsekuensi di dunia Arab terakit semua kerusuhan saat ini,” papar mantan Kanselor Jerman Barat Helmut Schmidt.

Pengacara HAM di London, Geoffrey Robertson menegaskan, “Pembunuhan itu mungkin merupakan pembunuhan berdarah dingin yang dapat menjadikan Obama sebagai martir. Ini bukan keadilan. Ini melawan maknanya. Keadilan berarti membawa seseorang ke pengadilan, menemukan kesalahan mereka berdasarkan bukti dan menghukum mereka.” (syarifudin)

PBB Segera Keluarkan Surat Penangkapan Khadafi

NEW YORK- Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) segera mengeluarkan surat penangkapan internasional untuk para pejabat senior Libya, termasuk Pemimpin Libya Muammar Khadafi dan putranya Saif al-Islam.

Surat penangkapan itu merupakan bentuk tekanan baru terhadap rezim Libya. Surat penangkapan itu dikeluarkan terkaut tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan rezim Libya.

Kepala jaksa Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) Luis Moreno-Ocampo akan segera membeberkan berbagai tuduhan kejahatan yang dilakukan pasukan Khadafi sejak pemberontakan muncul pada pertengahan Februari. “Lima surat penangkapan itu tampaknya dikeluarkan dalam beberapa pekan lagi dengan pengesahan majelis pra-pengadilan ICC,” paparnya, seperti dikutip laman Guardian.

“Kita memiliki bukti kuat di awal konflik, tentang penembakan warga sipil. Selain itu, kita memiliki bukti kuat kejahatan penganiayaan,” kata Ocampo.

Nama-nama orang yang masuk dalam daftar surat penangkapan itu akan diungkapkan segera. Namun TV Al Arabiya melaporkan, surat penangkapan itu bisa termasuk Khadafi dan putranya. “Mereka yang ditargetkan termasuk mantan menteri luar negeri Libya Moussa Koussa yang membelot ke Inggris, dan direktur jenderal Organisasi Keamanan Eksternal Libya Abu Zeyd Omar Dorda,” ungkap laporan Al Arabiya.

Koussa merupakan pembelot paling penting dari rezim Libya saat ini. Para pejabat Inggris berharap pembelotannya akan membujuk petinggi Libya lainnya untuk meninggalkan Khadafi, meski para pengamat memperingatkan, ajakan membelot akan bertentangan antara pendekatan pragmatis untuk melemahkan rezim dan komitmen terhadap hukum kriminal internasional.

Para diplomat barat mengatakan, keluarnya surat penangkapan itu untuk meningkatkan tekanan internasional terhadap Tripoli.

Dewan Keamanan PBB melakukan voting terttuup pada Februari terkait kekerasan yang dilakukan rezim Khadafi terhadap demonstran anti pemerintah. Langkah tersebut dikritik terlalu dini, sehingga membuat pemimpin Libya dan petinggi lain tidak memiliki strategi jalan keluar.

Perdana Menteri (PM) Turki Recep Tayyip Erdogan mendesak Khadafi segera mundur. Desakan itu sama seperti seruan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama, PM Inggris David Cameron dan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy.

Swiss sudah membekukan aset senilai 585 juta poundsterling terkait Khadafi dan mantan presiden Mesir serta Tunisia. Presiden dan Menteri Luar Negeri (menlu) Swiss Micheline Calmy-Rey menjelaskan, total aset yang dibekukan 957 juta franc Swiss dan 246 juta poundsterling terkait Khadafi dan orang-orang dekatnya, 280 juta poundsterling terkait Presiden Mesir Hosni Mubarak, dan 41 juta poundsterling terkait Presiden Tunisia Zine al-Abidine Ben Ali.

Sementara itu, rezim Khadafi mengajukan perpanjangan batas waktu bagi pemberontak di kota Misrata, Libya, untuk meletakkan senjata. Perpanjangan waktu ini setelah deputi menlu Libya Khaled Kaim menjelaskan, ada beberapa pemberontak yang menyerah.

“Sekitar 400 pejuang pemberontak menyerahkan persenjataan mereka di Misrata,” kata Kaim. “Saya harap menteri kehakiman akan mendengarkan seruan kami untuk memperpanjang sedikitnya sehari atau dua hari, karena ada sinyal baik dari orang-orang di Misrata.”

Misrata merupakan kota ketiga terbesar di Libya dan basis utama pemberontak di bagian barat negara tersebut. Misrata telah dikepung pasukan Khadafi selama dua bulan.

Menurut Kaim, batas waktu untuk menyerah dengan imbalan amnesti itu berakhir pada dinihari kemarin. Tapi batas waktu itu diabaikan oleh pemberontak yang tetap menginginkan Khadafi mengakhiri lebih dari 40 tahun kekuasaannya.

Koresponden AFP menyatakan tidak mendengar pertempuran sepanjang kemarin malam, tapi paramedis mengaku sedikitnya satu orang tewas dan 30 orang terluka dalam bentrok di sekitar Misrata pada Selasa (3/5). Jumlah korban tewas menurun dibandingkan pada Senin (2/5) saat 14 orang tewas.

Pertempuran saat ini berpusat di kota barat dan pinggiran baratdaya, dekat dengan pangkalan pasukan Khadafi di bandara. Pemberontak berusaha menguasai bandara Misrata karena sangat strategis bagi perlawanan mereka selanjutnya. (syarifudin)

Obama: Osama Tewas, Dunia Lebih Aman

WASHINGTON- Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama menyambut tewasnya pemimpin Al Qaeda Osama bin Laden sebagai hari baik bagi Amerika dan dunia kini lebih aman serta tempat yang lebih baik.

Osama merupakan orang paling diburu AS dan dituduh sebagai dalang serangan 11 September 2001 di New York dan Washington. Dia tewas dalam serbuan pasukan khusus AS di sebuah kompleks rumah di kota Abbottabad, Pakistan.

“Hari ini kita diingatkan bahwa sebagai sebuah bangsa, tidak ada yang tidak dapat kita lakukan,” ujar Obama, seperti dikutip kantor berita AFP.

Saat makan malam di gedung Putih, Obama mendorong agar seluruh rakyat Amerika bersatu, seperti persatuan setelah serangan 11 September (9/11). “Kemarin malam, saat rakyat Amerika mengetahui bahwa AS melakukan sebuah operasi yang berhasil menangkap dan menewaskan Osama bin Laden, saya pikir kita mengalami perasaan yang sama tentang persatuan yang muncul pada 9/11,” kata Obama.

“Kita dapat mengenang lagi bahwa di sana ada sebuah kebanggaan tentang bagaimana bangsa ini bertahan dan kita dapat mencapai apa yang lebih dalam daripada partai, lebih dalam daripada politik,” papar Obama.

Obama menambahkan, “Saya ingin mengakui lagi para pahlawan yang melakukan misi sangat berbahaya ini. Saya tahu bahwa persatuan yang kita rasakan pada 9/11 telah berkurang dalam beberapa tahun, dan saya tidak berkhayal tentang kesulitan dan perdebatan yang terjadi dalam beberapa pekan dan bulan mendatang.”

“Saya sangat berharap bahwa kita dapat semakin bersatu dan siap menghadapi banyak tantangan yang masih harus kita hadapi,” katanya.

Obama akan mengunjungi Ground Zero di New York, lokasi tewasnya hampir 3.000 orang dalam serangan 11 September 2001. “Obama akan memperingati tewasnya Osama dengan menemui keluarga-keluarga korban tewas dalam serangan itu,” papar pernyataan Gedung Putih.

Gedung Putih menyatakan sedang mempertimbangkan untuk merilis foto-foto jasad Osama bin Laden, atas desakan dari beberapa anggota parlemen AS, sebagai bukti bahwa pemimpin Al Qaeda itu benar-benar tewas.

“Kami sedang melakukan apa pun yang dapat kami lakukan untuk memastikan bahwa siapa pun tidak memiliki alasan untuk menyangkal bahwa kita mendapatkan Osama bin Laden,” papar John Brennan, penasehat anti-teror Presiden Obama.

Brennan yang memburu Osama selama 15 tahun itu menambahkan, “Dan untuk itu, merilis informasi dan apakah itu termasuk foto-foto osama, ini sesuatu yang sedang diputuskan.”

Komentar Brennan muncul saat sejumlah anggota parlemen mendesak agar pemerintah merilis foto-foto Osama yang tewas saat serbuan di Pakistan. “Mungkin penting untuk merilis foto-foto, untuk menepis semua keraguan bahwa ini hanya tipu muslihat pemerintah Amerika,” kata Ketua Komite Keamanan Dalam Negeri Senat AS Joseph Lieberman.

Lieberman merupakan tokoh independen yang dikenal dekat sebagai aliansi Gedung Putih. Dia menyatakan sangat yakin bahwa pria yang tewas itu Osama dan dia akan menghormati keputusan Gedung Putih tentang foto-foto tersebut.

Tapi dia menekankan, “Hingga diketahui oleh orang-orang Al Qaeda bahwa Osama tewas, beberapa pihak mungkin menyangkal bahwa hasil tes DNA terhadap jasad itu benar-benar Osama.”

Senator Susan Collins dari Partai Republik di komite yang dipimpin Lieberman, juga menyatakan tidak ragu bahwa Osama tewas. “Tapi saya mengetahu akan ada pihak yang mencoba memunculkan mitos bahwa Osama hidup, karena itu kita perlu merilis beberapa foto atau video, atau tes DNA,” katanya.

Pada Juli 2003, Pentagon merilis foto-foto putra Presiden Irak Saddam Hussein, Uday dan Qusay, untuk membuktikan bahwa mereka tewas. Pada Desember 2003, pasukan AS merilis foto-foto penangkapan Saddam, termasuk foto pemimpin Irak itu diletakkan di tanah oleh seorang tentara AS. Pada Juni 2006, militer AS merilis sebuah foto pemimpin Al Qaeda di Irak Abu Musab al-Zarqawi setelah AS mengklaim mengebomnya hingga tewas.

Pejabat senior AS juga menyatakan, tes DNA telah mengonfirmasi bahwa Osama tewas. Menurut pejabat itu, tes DNA sesuai dengan jasad Osama, sebelum jenasah itu dibuang ke laut setelah penyerangan.

“DNA Osama sesuai dengan beberapa anggota keluarga. Dan di sana ada sedikitnya 99% kecocokan bahwa DNA itu milik Osama bin Laden,” ujar pejabat AS yang lain.

Sementara itu, Brennan mengungkapkan detail tentang operasi penyerbuan terhadap Osama di kota Abbottabad. “Ini mungkin salah satu saat paling mendebarkan, saya pikir, dalam kehidupan orang-orang yang berkumpul di sini kemarin,” ujarnya dalam konferensi pers di Gedung Putih.

“Setiap menit berlalu seperti hari, dan presiden sangat mengkhawatirkan tentang keamanan personil kita,” kata Brennan yang tidak menjelaskan dengan pasti bagaimana Obama dan para penasehat tinggi dapat mengikuti operasi Navy SEAL selama 40 menit secara langsung di Ruang Situasi Gedung Putih.

Namun dengan kecanggihan teknologi informasi saat ini, sangat mungkin jika video atau foto-foto penangkapan Osama disiarkan langsung ke Gedung Putih. “Yang pasti sangat tegang, banyak orang menahan nafas mereka. Dan di sana ada keheningan saat kita menunggu perkembangan,” kata Brennan.

“Saat kami akhirnya diberitahu bahwa orang-orang itu mampu masuk ke kompleks tersebut dan menemukan seseorang yang mereka yakini sebagai Osama, ada nafas panjang kelegaan,” tutur Brennan.

Brennan ditanya beberapa kali, apakah tim keamanan nasional dapat mendengar baku tembak di kompleks tempat Osama berlindung. “Kami dapat memonitor situasi secara langsung,” paparnya.

Gedung Putih kemudian merilis sebuah foto Obama dan para pembantu utamanya sedang menonton operasi penyerbuan itu, tampak di sebuah layar di Ruang Situasi Gedung Putih. Obama duduk di satu sisi, melihat cermat ke layar. Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton menutup mulutnya, sedangkan pejabat lain tampak menunjukkan wajah serius.

“Saya dapat katakan bahwa foto itu saat tim mendapatkan targetnya,” ujar seorang pejabat senior AS secara anonim.

Jika operasi itu salah target atau gagal, pertaruhan Obama sangat besar, dan operasi itu akan menjadi pukulan politik baginya saat dia ingin terpilih lagi pada pemilu tahun depan. “Presiden telah mengevaluasi kekuatan informasi itu dan kemudian membuat apa yang saya yakin merupakan salah satu keputusan paling berani bagi presiden mana pun saat ini,” ujar Brennan, mantan pejabat senior CIA.

Salah satu momen paling mengkhawatirkan dalam operasi itu, menurut Brennan, ialah saat salah satu helikopter yang membawa pasukan khusus Navy SEAL mengalami masalah teknis setelah terbang di atas kompleks rumah Osama. “Saat helikopter itu tidak mampu bergerak, semua terjadi tiba-tiba, Anda harus menuju Rencana B. Dan mereka melakukannya dengan mulus,” katanya.

Fase penting lainnya dalam operasi itu terjadi saat para pejabat di Ruang Situasi Gedung Putih diberi tahu bahwa Osama berada di dalam kompleks rumah tersebut. Tim kemudian diberi kabar bahwa Osama telah ditembak mati. “Suasana sangat sepi, Anda duduk di sana dalam sunyi menunggu informasi selanjutnya. Presiden sangat pandai menahan emosinya,” tutur Brennan.

Selain melakukan uji DNA, pasukan AS juga melakukan identifikasi wajah Osama dengan teknik-teknik khusus. Dengan itulah mereka menyatakan bahwa jasad tersebut memang Osama. (syarifudin)

18 Tewas dalam Konflik Kamboja Thailand

BANGKOK- Korban tewas dalam pertempuran di perbatasan Thailand dan Kamboja mencapai 18 orang kemarin, setelah seorang tentara Thailand tewas dalam baku tembak terbaru.

Tiga tentara Thailand lainnya terluka dalam pertempuran pada Senin (2/5) dan kemarin pagi. Kamboja menyatakan satu tentaranya terluka dalam baku tembak tersebut.

“Kedua pihak saling menembakkan senjata dan mortir,” papar Kolonel Sukit Subanjui, juru bicara (jubir) militer Thailand di wilayah perbatasan, seperti dikutip kantor berita AFP.

Meski masih terjadi konflik sporadis, situasi cukup membaik pada Senin (2/5) sehingga banyak dari 85.000 warga sipil yang mengungsi dapat kembali ke rumah mereka. “Warga Thailand yang dievakuasi dapat kembali ke rumah karena baku tembak mereda. Tapi kita harus tetap waspada,” papar Deputi Perdana Menteri (PM) Thailand Suthep Thaugsuban.

Delapan tentara Thailand dan sembilan tentara Kamboja tewas sejak 22 April, dalam konflik di sekitar candi di perbatasan. Bangkok menyatakan, satu warga sipil Thailand juga tewas dan beberapa rumah hancur di kedua pihak.

Kedua negara bertetangga itu mendapat tekanan internasional untuk mengakhiri kekerasan. Hubungan kedua tetangga itu memburuk sejak Preah Vihear yang dianggap sebagai simbol kekayaan arsitektur kuno Khmer selain Angkor Wat di Kamboja, diberikan status Warisan Dunia oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Juli 2008.

Pengadilan tertinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang berada di The Hague itu pada 1962 menetapkan candi Khmer itu milik Kamboja. Tapi Phnom Penh dan Bangkok mengklaim kepemilikan wilayah 4,6 kilometer persegi di sekitar candi.

Kedua negara sepakat pada Februari silam untuk mengijinkan pengamat dari Indonesia di daerah dekat Preah Vihear, tapi militer Thailand menyatakan delegasi itu tidak disambut dan mereka belum berada di sana.

Kamboja kemarin meminta Pengadilan Internasional (ICJ) memerintahkan Thailand menarik pasukannya dari daerah konflik sekitar candi Preah Vihear karena langkah itu sangat penting. “Kamboja mendesak penarikan segera dan tanpa syarat bagi seluruh pasukan Thailand di beberapa wilayah Kamboja yang berada di daerah Candi Preah Vihear,” papar aplikasi Kamboja yang diajukan ke ICJ.

Kamboja pada Kamis (28/4) meminta ICJ mengklarifikasi keputusan tersebut. “Permintaan untuk penafsiran putusan pengadilan terkait candi Preah Vihear didorong oleh agresi bersenjata berulang kali oleh Thailand untuk mengklaim wilayah Kamboja,” papar pernyataan Kementerian Luar Negeri Kamboja pekan lalu.

“Kamboja ingin meminta penjelasan dari ICJ terkait arti dan cakupan keputusan, dan penjelasan itu akan mengikat terhadap Kamboja dan Thailand yang akan menjadi ladansan bagi resolusi akhir perselisihan ini melalui negosiasi atau cara-cara damai lainnya,” papar pernyataan pemerintah Kamboja.

Kamboja menambahkan, “Berbagai insiden bersenjata yang sangat serius terjadi saat pengajuan permintaan terbaru, di mana Thailand sepenuhnya bertanggung jawab.”

Pengadilan Internasional akan memeriksa desakan Kamboja dalam beberapa bulan mendatang, tapi tanggal pastinya belum bisa ditetapkan. “Pengajuan aplikasi Kamboja memberi alasan untuk membuka satu kasus baru,” papar pernyataan ICJ.

Ini merupakan ketujuh kalinya organisasi yudisial tertinggi PBB yang didirikan 1946 itu diminta untuk mengklarifikasi keputusannya. Enam permintaan sebelumnya diajukan satu atau dua tahun sebelumnya.

Konflik bersenjata tidak hanya terjadi di canti Preah Vihear, candi-candi Hindu Ta Moan dan Ta Krebey dan hutan di pegunungan Dangrek juga menjadi pusat perselisihan sejak penarikan Prencis dari Kamboja pada 1950-an. Thailand mengklaim bahwa candi-candi itu berada di Provinsi Surin, berdasarkan peta 1947. Sebaliknya, Kamboja juga menganggap candi-candi itu miliknya.

Pada Februari, Dewan Keamanan PBB menyerukan kedua negara menahan diri dan menyepakati gencana senjata permanen. Desakan itu diungkapkan pula oleh Indonesia yang menjadi ketua Asosiasi Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN). Indonesia meminta Thailand dan Kamboja segera mengakhiri kekerasan di perbatasan.

“Indonesia, sebagai ketua ASEAN sekarang, menyerukan agar segera diakhiri permusuhan antara Kamboja dan Thailand,” papar Menteri Luar Negeri (menlu) Indonesia Marty Natalegawa. Dia telah mengontak Menlu Thailand dan Kamboja, serta mendesak kedua negara untuk menyelesaikan perbedaan melalui cara-cara damai.

Kamboja menginginkan mediasi asing untuk membantu menyelesaikan kebuntuan masalah perbatasan. Tapi Thailand bersikeras bahwa perselisihan itu harus diselesaikan melalui perundingan bilateral. (syarifudin)

Dunia Menyambut dan Mengecam Kematian Osama

GAZA CITY- Reaksi internasional atas tewasnya Pemimpin Al Qaeda Osama bin Laden dalam serangan pasukan Amerika Serikat (AS) beragam, ada yang mengecam dan merayakannya.

Ismail Haniya, kepala pemerintahan Hamas di Jalur Gaza kemarin mengecam pembunuhan Osama oleh AS. “Kami mengecam semua pembunuhan seorang pahlawan atau seorang Muslim dan Arab, kami berdoa Tuhan melimpahkan rahmat padanya,” kata Haniya di Gaza, seperti dikutip kantor berita AFP.

“Jika berita ini benar, kami menganggap ini bagian dari kebijakan Amerika berdasarkan tekanan dan pertumpahan darah terhadap Arab dan Muslim,” tegas Haniya.

Di jalanan Arab Saudi, negeri Osama yang menghapus kewarganegaraannya setelah serangan 11 September, muncul ketidakpercayaan terhadap berita tersebut. “Saya mereka itu kebohongan. Saya tidak percaya pemerintah atau media AS. Mereka hanya ingin menyebarkan ceritanya. Akan menyedihkan jika dia benar-benar meninggal. Saya mencintainya dan bagi saya dia pahlawan,” kata seorang warga Saudi di Riyadh.

Para pejabat negara-negara Arab tetap diam atas berita kematian Osama. Negara-negara Teluk juga menolak berkomentar.

Di Yaman, yang menjadi asal leluhur Osama dan basis bagi Al Qaeda di Semenanjung Arab, beberapa orang yakin bahwa kematiannya merupakan pukulan bagi jaringan Al Qaeda. “Al Qaeda selesai tanpa Osama. Anggota Al Qaeda tidak akan mampu melanjutkan,” ujar Ali Mubarak, seorang warga Yaman.

Pejabat pemerintah Yaman menyambut kematian Osama sebagai awal berakhirnya teror. “Kami harap tewasnya Osama akan menjadi awal dari akhir teror,” paparnya.

Anggota Al Qaeda Semenanjung Arab (AQAB) mengakui bahwa kematian Osama menjadi bencana. “Ini bencana bagi kami. Awalnya kami tidak percaya, tapi kami sudah menghubungi saudara kami di Pakistan yang mengonfirmasinya,” ungkapnya.

Di Yordania, Persaudaraan Muslim, Ikhwanul Muslimin (IM), menyatakan tidak mendukung cara-cara Al Qaeda, tapi memuji komitmen dan dedikasi Osama pada ideologinya hingga mati. Juru bicara IM Jamil Abu Bakr memperingatkan, kelompok teror lainnya dapat muncul, hingga komunitas internasional mengubah sikapnya terhadap Islam, isu Palestina, dan pemimpin korup di Timur Tengah.

Sedangkan IM di Mesir menegaskan bahwa Osama tidak mewakili Islam dan AS harus keluar dari Irak dan Afghanistan. “Islam bukan Osama,” tegas tokoh IM nomor dua, Mahmud Ezzat.

Israel segera merayakan tewasnya Osama dan menyebutnya sebagai kemenangan besar bagi keadilan. “Israel bersama rakyat Amerika dalam hari bersejarah ini merayakan tewasnya Osama bin Laden,” papar kantor Perdana Menteri (PM) Israel kemarin.

“PM Israel Benjamin Netanyahu memberi selamat pada Presiden AS Barack Obama dan militer serta badan intelijen AS atas kesuksesan ini,” papar pernyataan PM Israel.

Pemerintah Irak menyatakan senang dengan berita bahwa Osama tewas. “Kami seperti banyak orang di dunia, senang melihat berakhirnya dia dan ideologinya. Rakyat Irak menderita akibat pria ini dan organisasinya. Ribuan rakyat Irak tewas karena ideologinya. Kami menderita akibat Al Qaeda dan pemimpinnya,” ujar Menteri Luar Negeri (menlu) Irak Hoshyar Zebari.

Sedangkan Uni Eropa menyatakan, kematian Osama merupakan prestasi besar dalam memerangi terorisme untuk membuat dunia lebih aman. “Kematiannya menunjukkan bahwa kejahatan semacam itu tidak akan bertahan tanpa hukuman,” papar pernyataan bersama Presiden Uni Eropa Herman Van Rompuy dan Presiden Komisi Eropa Jose Manuel Barroso.

Mantan PM Inggris Tony Blair menyatakan, perang melawan terorisme tetap harus diteruskan setelah tewasnya Osama. “Kematian Osama merupakan pencapaian besar dalam memerangi terorisme internasional dan menunjukkan bahwa para pelanggar akan dibawa ke pengadilan, tidak masalah seberapa lamanya,” tegasnya.

Malaysia berpendapat, kematian osama dapat membawa dunia menuju harmoni universal dan perdamaian. “Saya harap ini membawa pada keamanan, perdamaian, dan harmoni universal yang menjadi tanggung jawab kita bersama,” kata Menteri Dalam Negeri Malaysia Hishammuddin Hussein.

Menurut Hussein, sangat penting bagi semua orang memahami penyebab lahirnya gerakan-gerakan militan, yang masih ada di kawasan. Pemerintah Malaysia juga mengetatkan keamanan di berbagai lokasi rawan di negara itu.

Presiden Afghanistan Hami Karzai kemarin mendesak Taliban untuk mengambil pelajaran dari tewasnya Osama dan menghentikan peperangan melawan pemerintahannya. “Taliban, datang ke negaramu dan hentikan pertempuran. Tinggalkan senjata yang diletakkan orang asing di pundak-pundakmu,” paparnya, ditujukan pada Taliban yang hendak menggulingkan Karzai.

Presiden Prancis Nicolas Sarkozy juga memberi selamat pada AS atas kegigihan memburu Obama selama hampir 10 tahun setelah serangan 11 September di New York dan Washington. “Terorisme mengalami kekalahan bersejarah, tapi ini bukan akhir Al Qaeda,” ujarnya.

PM Inggris David Cameron menyatakan, kematian Osama akan memulihkan rakyat dunia. “Ini kesuksesan besar dan tidak akan lagi mampu mendorong kampanyenya untuk teror global,” ungkapnya.

Sedangkan Rusia menyatakan, kematian Osama merupakan kesuksesan bagi AS Dan Rusia akan meningkatkan kerjasama dengan Washington dalam memerangi teror.

Kanselor Jerman Angela Merkel menyatakan, “Kemarin malam pasukan perdamaian mencapai kemenangan. Tapi ini tidak berarti bahwa terorisme internasional telah dikalahkan. Kita harus tetap waspada.” (syarifudin)

Osama Tewas di Pakistan, Jasadnya Dibuang ke Laut

WASHINGTON- Pemimpin Al Qaeda Osama bin Laden tewas di sebuah kompleks rumah mewah di Abbottabad, Pakistan, dalam serangan pasukan Amerika Serikat (AS) pada Minggu (1/5).

Dengan tewasnya Osama, Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama mendeklarasikan bahwa keadilan telah ditegakkan, satu dekade setelah serangan 11 September 2001. Kematian Osama disambut gembira di penjuru Paman Sam. Massa berkumpul di luar Gedung Putih dan Ground Zero pada malam hari sambil meneriakkan “USA, USA” saat Obama berpidato untuk rakyat Amerika.

“Malam ini, saya dapat laporkan pada rakyat Amerika dan pada dunia bahwa AS telah melakukan satu operasi yang menewaskan Osama bin Laden, pemimpin Al Qaeda, dan seorang teroris yang bertanggung jawab atas pembunuhan ribuan pria, wanita, dan anak-anak tidak bersalah,” papar Obama, seperti dikutip kantor berita AFP.

Dalam pidato bersejarah dari Gedung Putih itu, Obama menjelaskan bahwa dia memerintahkan pasukan AS melancarkan satu serangan di sebuah kompleks rumah mewah di Pakistan pada Minggu (1/5). “Satu tim kecil Amerika melakukan operasi dengan kemampuan luar biasa. Tidak ada warga Amerika yang terluka. Mereka berhati-hati untuk menghindari korban warga sipil,” tuturnya.

“Setelah baku tembak, mereka menewaskan Osama bin Laden dan membawa jasadnya,” kata Obama.

Presiden AS menambahkan, kematian Osama menandai pencapaian paling penting terhadap bangsa AS dalam upaya mengalahkan Al Qaeda. “Meski kematiannya belum menandai berakhirnya upaya kami. Tidak ada keraguan bahwa Al Qaeda akan melanjutkan serangan terhadap kita. Kita harus tetap waspada di dalam negeri dan luar negeri,” ungkapnya.

“Kami akan terus membela warganegara, teman-teman, serta aliansi kita. Kami akan mempertahankan nilai-nilai yang menjadikan kita seperti ini. dan di malam seperti ini, kami dapat katakan pada keluarga-keluarga yang kehilangan orang yang dicintainya karena teror Al Qaeda, keadilan telah ditegakkan,” kata Obama.

Obama menyatakan dia telah menghubungi Presiden Pakistan Asif Ali Zardari setelah kematian Osama. Menurut Obama, kerja sama dengan Pakistan membantu pasukan AS menemukan pemimpin Al Qaeda. Pakistan merupakan aliansi AS dalam perang melawan teror

Pemerintah AS mengakui tidak memberitahu Pakistan tentang operasi khusus memburu Osama tersebut. “Kami tidak membagi inforamsi intelijensi tentang kompleks itu dengan negara lain, termasuk Pakistan,” papar pejabat AS secara anonim.

Kerahasiaan operasi itu sangat terjaga untuk menyukseskan penyerangan mematikan terhadap Osama. Dalam penyerbuan, pasukan AS diterjunkan dengan helikopter.

Pejabat senior AS menjelaskan, selain Osama, tiga pria dewasa tewas dalam serangan tersebut, dua orang diyakini sebagai kurir Osama, dan satu lagi merupakan salah satu putra Osama. Seorang perempuan juga tewas dalam serangan tersebut.

Sejak serangan 11 September, menurut pejabat AS itu, Paman Sam menegaskan pada Pakistan bahwa mereka akan memburu Osama di mana pun dia berada. “Pakistan sudah paham bahwa kami berperang melawan Al Qaeda, AS memiliki kewajiban hukum dan moral untuk bertindak berdasarkan informasi yang ada,” paparnya.

Perburuan AS terhadap Osama semakin sejak sejak Agustus 2010, saat Obama mendapat laporan intelijen bahwa Osama diduga kuat bersembunyi di Abbottabad. Membutuhkan waktu delapan bulan bagi para agen AS dan Pakistan untuk mengonfirmasi kebenaran informasi tersebut.

Kemudian pada pekan lalu, Obama mendapatkan foto-foto yang dengan jelas menunjukkan bahwa Osama berada di kompleks rumah mewah tersebut. Pasukan khusus dari angkatan laut AS, Navy Seals, diterjunkan ke kompleks tersebut dengan satu perintah jelas, tangkap Osama, hidup atau mati.

“Penyerbuan di kompleks yang hanya berjarak 100 yard dari sebuah akademi milik Pakistan itu dilancarkan pada pukul 1.15 pagi,” ungkap beberapa saksi mata. Empat helikopter AS terbang dari pangkalan udara Ghazi di baratlaut Pakistan menuju kompleks rumah mewah itu.

Para pengawal Osama menembakkan senapan dari atap gedung dan salah satu helikopter tertembak. Dalam serangan mengejutkan selama 40 menit, dari awal hingga selesai, Osama tertembak di bagian kepala saat dia hendak melarikan diri. Tiga pengawalnya tewas bersama seorang perempuan saat mereka berusaha menjadi tameng manusia. Salah satu dari tujuh putra Osama juga tewas dalam serangan itu.

Tidak ada satu pun pasukan Amerika yang terluka dalam misi itu. Tapi helikopter yang mereka gunakan untuk menerobos dinding rumah mewah itu mengalami kerusakan mekanik dan tidak dapat menerjunkan tentara keluar.

Pasukan AS kemudian membakar helikopter itu dan membawa jasad Osama dengan berjalan kaki, akhir memalukan bagi pemimpin Al Qaeda. Ini merupakan kemenangan besar bagi CIA dan tim pasukan khusus yang berjumlah sekitar 100 orang, yang memiliki misi untuk menemukan dan membunuh Osama.

Menurut laporan media AS, jasad Osama sudah dibuang ke laut setelah dia tewas dalam serangan pasukan Paman Sam. Jaringan televisi CNN, MSNBC dan Fox mengutip pernyataan seorang pejabat AS yang mengonfirmasi bahwa jasad Osama dibuang ke laut, tanpa memberi penjelasan lebih banyak.

Pejabat AS tidak mengonfirmasi kebenaran laporan ini saat dihubungi AFP. Tapi kemudian pejabat AS menjelaskan, “Kami memastikan bahwa jasadnya ditangani berdasarkan tradisi dan ajaran Islam. Ini sesuatu yang kami lakukan sangat serius. Dan karena itu, masalah ini ditangani oleh orang yang ahli.”

“Membuang jasad Osama di laut akan memastikan bahwa peristirahatan terakhir pemimpin Al Qaeda tidak akan menjadi makam atau tempat peziarah bagi para pengikutnya,” papar laporan televisi ABC.

Setelah perburuan panjangnya, pasukan AS justru tidak menemukan Osama bersembunyi di pegunungan batu di perbatasan Afghanistan, tapi tinggal di kompleks kediaman mewah berharga USD1 juta yang mirip dengan resort musim panas, hanya satu jam perjalanan dari ibu kota Pakistan, Islamabad. “Osama tinggal di kompleks tersebut bersama istri termudanya,” papar pejabat AS.

Satu tim pasukan AS yang menggunakan sebuah helikopter akhirnya menuju ke gedung tiga lantai yang mirip benteng itu setelah lebih dari empat tahun mengikuti salah satu kurir paling dipercaya Osama. Kurir itu merupakan salah satu pria yang tertangkap setelah serangan 11 September 2001.

“Para tahanan mengidentifikasi pria ini sebagai salah satu dari sebagian kecil kurir Al Qaeda yang paling dipercaya Osama. Mereka menduga dia mungkin tinggal bersama Osama atau dilindungi oleh Osama,” papar pejabat senior AS dalam konferensi pers kemarin.

Osama akhirnya ditemukan, lebih dari sembilan setengah tahun setelah serangan 11 September di AS, setelah otoritas menemukan pada Agustus 2010 bahwa kurir itu tinggal bersama saudara kandung dan keluarganya di gedung berkeamanan sangat tinggi.

“Saat kami mengamati kompleks tempat mereka tinggal, kami terkejut dengan apa yang kami saksikan, sebuah kompleks gedung yang luar biasa unik,” tutur pejabat AS. “Inti analisis dan temuan kami ialah kami sangat yakin bahwa kompleks tersebut melindungi seorang teroris tingkat tinggi. Para pakar yang mengkaji isu ini selama bertahun-tahun memiliki dugaan kuat bahwa teroris yang bersembunyi ialah Osama bin Laden.”

Rumah mewah itu berada di Abbotabad, kota yang terletak 60 kilometer utara Islambad. Kota tersebut merupakan kediaman banyak anggota militer Pakistan yang telah pensiun. Gedung itu delapan kali ukuran rumah-rumah di dekatnya, dan berdiri di tanah yang luas saat dibangun pada 2005.

Saat rumah itu dibangun, gedung itu berada di pinggiran pusat kota Abbotabad, di ujung sebuah jalan yang jelek. Tapi beberapa rumah lain dibangun di dekatnya dalam enam tahun kemudian.

Keamanan rumah Osama itu antara lain dinding pagar luar setinggi 3,6 meter hingga 5,5 meter, dilengkapi kawat berduri, dan dinding-dinding bagian dalam yang juga dibangun untuk memisah-misahkan berbagai bagian kompleks gedung tersebut. “Dua penjaga keamanan di gerbang membatasi akses masuk. Semua yang tinggal di kompleks tersebut selalu membakar sampah mereka, tidak membuangnya begitu saja untuk diambil pengumpul sampah, seperti yang dilakukan tetangga-tetangganya,” kata pejabat AS.

Selain itu, hanya ada sedikit jendela di rumah tiga lantai itu yang menghadap ke luar kompleks. Sebuah teras memiliki dinding privasi setinggi 2,1 meter. “Properti itu bernilai sekitar USD1 juta, tapi tidak memiliki jaringan telepon atau internet ke dalamnya. Orang-orang yang tinggal di dalamnya tidak dapat menjelaskan sumber kekayaan pemiliknya,” kata pejabat AS.

“Semua yang kami amati, sangat sesuai dengan dugaan pakar-pakar kami bahwa Osama bersembunyi di sana,” ujar pejabat AS.

Abbotabad merupakan resort musim panas terkenal, berada di sebuah lembah yang dikelilingi dataran tinggi hijau dekat Kashmir Pakistan. Pejuang di Kashmir memiliki kamp-kamp pelatihan di dekat kota tersebut. Abbottabad diambil dari nama James Abbott, warga Inggris yang mendirikan kota itu pada 1853 sebagai pusat wisatawan.

Menanggapi tewasnya Osama, mantan Presiden AS George W. Bush menyatakan bahwa kabar ini merupakan kemenangan bagi Amerika. “Perang melawan teror terus berlanjut, tapi malam ini Amerika mengirimkan pesan tak terlupakan: tidak peduli seberapa lama ini dilakukan, keadilan akan tegak,” ujarnya.

Penduduk AS bersuka cita dan berkumpul di Ground Zero sambil menyanyikan lagu "God Bless America.” Ground Zero merupakan lokasi puing-puing gedung World Trade Center yang hancur akibat serangan Al Qaeda. “Ini sebuah keajaiban. Serangan itu mengubah New York dan kini 10 tahun kemudian kita memiliki kata terakhir kita. Kini kita ingin merayakannya,” tutur Monica King, 22, warga New York.

Diane Massaroli yang suaminya, Michael, sedang bekerja di lantai ke-101 gedung World Trade Center saat pesawat-pesawat yang dibajak Al Qaeda menabrak gedung tersebut. “Saya merindukannya setiap saat, tapi saya merasa keadilan telah ditegakkan dan itu perasaan besar bagi saya. Dan saya merasa semua kembali tenang, sesuatu yang tidak saya rasakan dalam 10 tahun ini,” katanya.

“Kami sangat gembira. Ini seperti tidak nyata,” kata Garret Lomauro, 20. Sebagian orang yang berkumpul di Ground Zero juga memegang bendera Amerika. Ground Zero menjadi lokasi untuk mengenang para korban serangan Al Qaeda.

Warga New York juga memenuhi jalanan setelah mendengar kabar tewasnya Osama. “Tidak ada kebahagiaan terbesar dalam hidup saya selain tahu bahwa pria ini tewas,” kata Harry Gomez, tentara payung Garda Nasional yang menjadi salah satu orang pertama yang berada di lokasi serangan 11 September 2011.

“Sembilan tahun, tujuh bulan, dan 12 hari, kesabaran itu terbayar,” kata Anthony Colonna, 20, warga New York.

Dua dari empat pesawat yang dibajak Al Qaeda ditabrakkan ke gedung World Trade Centers. Lebih dari 2.750 orang tewas di New York, dan total ada 3.000 orang tewas. Sekitar 400 polisi dan pemadam kebakaran tewas saat dua menara kembar WTC roboh.
(syarifudin)