BENGHAZI- Pemimpin Libya Muammar Khadafi menerima proposal Uni Afrika untuk mengakhiri perang sipil di negara itu.
Tapi pemberontak kemarin menegaskan tidak ada kesepakatan hingga Khadafi melepas kekuasaan dan tidak ada tanpa meredanya pertempuran. Jika pemberontak menolak berdamai, proposal Uni Afrika (UA) itu tidak akan berlaku.
“Khadafi menerima peta jalan perdamaian, termasuk gencatan senjata,” kata Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma yang memimpin misi perdamaian UA, seperti dilaporkan kantor berita Reuters. Sikap Khadafi itu muncul dalam pertemuan dengan delegasi UA di Tripoli.
Delegasi UA kemarin pergi ke basis pemberontak di Benghazi untuk bertemu para pemimpin oposisi. Mereka disambut lebih dari 1.000 demonstran yang membawa tulisan “Bebaskan kami dari Khadafi” dan “Khadafi melakukan pembantaian.”
Dalam pernyataan UA, proposal perdamaian mereka menyerukan dialog antar pihak-pihak di Libya dan menetapkan satu periode transisi inklusif, untuk mengadopsi dan implementasi reformasi politik untuk menghilangkan penyebab-penyebab krisis saat ini.
Namun dalam proposal itu, UA tidak menyebut masa depan Khadafi. Saat ditanya apakah isu agar Khadafi mundur sudah didiskusikan, Ketua komisi untuk Perdamaian dan Keamanan UA Ramtane Lamamra menjelaskan, “Ada sejumlah diskusi. Saya tidak dapat melaporkan berbagai diskusi rahasia karena pertama, saya tidak bagian dari mereka, dan saya pikir mereka masih menjaga kerahasiaan antara pihak-pihak yang terlibat.”
Proposal UA menyebut gencatan senjata segera, mengefektifkan pengawasan gencatan senjata, pengiriman bantuan kemanusiaan, dan perlindungan warga asing. Menurut Lamamra, UA siap membantu mekanisme pengawasan gencatan senjata dan dapat bekerja sama dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Liga Arab.
Saat ditanya apakah UA khawatir pemberontak Libya mungkin menolak proposal itu, Lamamra menjawab, “Kami yakin apa yang kami usulkan cukup luas untuk meluncurkan negosiasi. Yang kami butuhkan ialah mereka (pemberontak) mengakui bahwa kami memiliki itikad baik.”
Juru bicara pemberontak Mustafa Gheriani di Benghazi menegaskan, oposisi akan mengkaji proposal UA tapi Khadafi harus mengakhiri 41 tahun pemerintahannya. Gheriani mengaku terkejut karena Zuma tidak ke Benghazi bersama empat kepala negara Afrika lainnya. Zuma mengaku memiliki urusan penting di tempat lain.
“Rakyat Khadafi sudah sangat jelas mengatakan bahwa Khadafi harus mundur, tapi kami akan mempertimbangkan proposal itu saat kami mendapat lebih banyak rincian dan respon,” ujarnya.
Di pinggiran kota pemberontak Ajdabiya, Libya timur, kemarin, oposisi menyiapkan serangan ke barat setelah memukul serangan pemerintah pada Minggu (10/4). Mereka mengubur jasad-jasad pasukan Khadafi yang tewas dalam serangan udara di luar kota itu. Pemberontak mengaku diperintahkan menunggu hingga siang karena NATO akan melancarkan serangan udara lagi ke pasukan Khadafi.
NATO meningkatkan serangan terhadap pasukan bersenjata Khadafi selama akhir pekan, untuk melemahkan pengepungan Misrata di wilayah barat, dan mengacaukan kekuatan pasukan Khadafi di wilayah timur. NATO mengklaim berhasil menghancurkan 25 tank pasukan Khadafi.
Peningkatan serangan NATO itu setelah pemberontak menuduh aliansi merespon terlalu lambat untuk menyerang pasukan Khadafi. Pemberontak memuji peningkatan serangan udara NATO tersebut.
Dalam isu terpisah, kejaksaan Mesir kemarin memanggil mantan Presiden Hosni Mubarak untuk diperiksa dalam kasus pembunuhan terhadap demonstran dan penggelapan dana publik. Mubarak menganggap semua tuduhan itu merupakan kebohongan.
“Putra Mubarak, Gamal dan Alaa juga dipanggil kejaksaan dalam kasus penggelapan dana publik,” kata Jaksa Agung Mesir Abdel Maguid Mahmoud yang menegaskan, penolakan Mubarak atas tuduhan korupsi itu tidak akan mempengaruhi proses penyelidikan.
Mubarak kemarin bersedia berbicara, setelah dua bulan membisu sejak terguling dari kekuasaan pada 11 Februari silam. Menurut Mubarak, informasi yang dikirimkan pada kejaksaan akan menunjukkan bahwa dia tidak memiliki aset finansial dan real estate di luar negeri. Rincian rekening-rekening bank milik Alaa dan Gamal juga akan menyangkal semua kecurigaan bahwa sumber dana itu ilegal.
“Saya akan mempertahankan semua hak legal saya untuk membela reputasi saya serta kelaurga saya di dalam dan luar negeri,” tegas Mubarak, seperti disiarkan TV Al Arabiya.
Kejaksaan juga menahan Mantan Perdana Menteri (PM) Mesir Ahmed Nazif selama lima hari, sebagai bagian investigasi kasus penghamburan dana publik. Orang-orang terdekat Mubarak lainnya tampaknya juga segera dimejahijaukan. (syarifudin)