Pages

Labels

Ennahda Usulkan Kandidat PM Tunisia

TUNIS- Partai Ennahda yang memenangkan pemilihan umum (pemilu) di Tunisia akan mengajukan Hamadi Jbeli untuk jabatan Perdana Menteri (PM).

Hamadi merupakan sekretaris jenderal Ennahda dan mantan tahanan politik di era rezim Presiden Tunisia Zine al-Abidine Ben Ali. Partainya kemarin mencalonkan Hamadi sebagai PM sementara di negara tersebut.

“Sudah biasa karena sekretaris jenderal partai pemenang di semua negara demokrasi merupakan sosok yang menjabat posisi PM,” papar Hamadi, dikutip kantor berita TAP dan Reuters.

Hamadi dipenjara selama satu dekade bersama ribuan pendukung Ennahda lainnya. Insinyur itu merupakan sosok penting di partai yang dipimpin Rachid Ghannouchi.

Sedangkan kursi presiden akan diberikan pada Beji Caid Sebsi, tokoh teknokrat sekuler yang kini menjadi pejabat PM Tunisia. Posisi presiden lebih bersifat seremonial dan simbolis yang tidak memiliki banyak kewenangan. Pemberian kursi presiden pada Beji akan menjamin lawan-lawan politik Ennahda bahwa partai Islam moderat itu tidak akan terlalu dominan dalam menjalankan kekuasaan.

Terkait sikap moderat Ennahda, partai itu menegaskan tidak akan menerapkan aturan ketat dalam masalah pakaian, alkohol, dan praktek riba. Wisatawan asing merupakan sumber pendapatan utama bagi Tunisia. Para wisatawan biasanya mengenakan bikini.

“Sektor pariwisata merupakan salah satu yang tidak dapat kami sentuh. Bukankah akan mengganggu sektor strategis seperti pariwisata jika kami melarang wine atau pakaian bikini?” ujar Hamadi. “Ada kebebasan pribadi bagi rakyat Tunisia dan warga asing.”

Ennahda berdasarkan hasil perhitungan sementara, mendapatkan 40% kursi di parlemen yang akan menulis konstitusi baru, memilih pemerintahan sementara dan menetapkan tanggal untuk pemilu pada tahun depan atau awal 2013. Ennahda mendapat 53 kursi di parlemen dengan total 217 kursi. Partai Kongres untuk Republik yang sekuler meraih 18 kursi. Hasil penghitungan resmi belum diumumkan oleh komisi pemilu.

Tunisia merupakan tempat lahirnya Kebangkitan Arab saat Mohamed Bouazizi membakar diri hingga tewas untuk memprotes kemiskinan dan represi pemerintah. Kematiannya menyulut unjuk rasa yang memaksa Ben Ali melarikan diri dari negaranya pada Januari.

Keberhasilan revolusi di Tunisia menginspirasi gerakan unjuk rasa di dunia Arab hingga menggulingkan rezim Mesir dan Libya. Gerakan revolusi masih berlangsung di Yaman, Suriah, dan Bahrain.

Pemilu di Tunisia merupakan yang pertama kali digelar sejak Kebangkitan Arab muncul. Pemilu tersebut berlangsung damai, jauh dari perkiraan semua bahwa pesta demokrasi itu akan berujung kekerasan dan bentrok. Kelancaran pemilu di Tunisia dipuji para pengawas Barat.

Indek saham Tunisia naik pada Rabu (26/10) setelah Ghannouchi bertemu para eksekutif bursa saham dan mengatakan bahwa dia mendukung lebih banyak perusahaan masuk dalam bursa saham. Ghannouchi menjaga jarak dari pemerintahan sementara. Pengamat menduga tindakan itu untuk memberinya fokus dalam memenangkan pemilu presiden yang akan digelar pada awal 2013. (syarifudin)