Pages

Labels

6–9 Bulan Lagi PLTN Dikontrol

TOKYO– Operator Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi, Tokyo Electric Power Company (TEPCO), memperkirakan dapat menormalkan semua reaktor dalam enam hingga sembilan bulan mendatang.

Perkiraan TEPCO itu diungkapkan kemarin saat Menteri Luar Negeri (menlu) Amerika Serikat (AS) Hillary Clinton mengunjungi Jepang dan menjanjikan dukungan penuh bagi negeri yang diterjang bencana tersebut. Hillary menyuarakan solidaritas dan berjanji bahwa AS akan melakukan semua cara untuk mendukung Jepang melalui masa sulit sekarang.

“Kami tahu Anda akan bangkit lebih kuat daripada sebelumnya,” tuturnya setelah bertemu Menlu Jepang Takeaki Matsumoto. Hillary dan Matsumoto menjelaskan, mereka meluncurkan kemitraan bisnis untuk mendukung rekonstruksi Jepang di pantai timur laut,lokasi tewasnya 13.778 orang dan lebih dari 14.000 orang hilang. Mengenai rinciannya, kepala Kamar Dagang dan Bisnis Jepang Nippon Keidanren menjelaskan,berbagai perusahaan asing dapat terlibat dalam pembangunan kembali Jepang secara besar-besaran. Sejak gempa bumi dan tsunami 11 Maret, pasukan AS yang berada di Jepang dan sekitarnya telah membantu pemulihan bencana dengan mengirimkan suplai-suplai bantuan ke wilayah bencana.

Operasi bantuan AS itu disebut Operasi Tomodachi yang berarti “sahabat” bangsa Jepang. Sejumlah helikopter AS menerbangkan bantuan dari sebuah kapal induk.Para marinir AS juga membantu membersihkan bandara Sendai yang dibuka kembali pekan lalu.Ribuan tentara AS lainnya turut membantu pencarian korban di daerah pantai. Sementara,para pakar nuklir AS membantu memberi saran untuk menstabilkan PLTN Fukushima. Militer AS juga telah menerbangkan peralatan pemadam dan mengguyurkan air ke reaktor-reaktor yang panas tersebut. Washington berharap, respons skala besar yang dilakukan AS dapat membangun citra baik di Jepang. Tapi, banyak warga Jepang yang melihatnya sebagai dominasi Amerika. AS menempatkan 47.000 pasukan di Jepang berdasarkan traktat keamanan pasca- Perang Dunia II.

Keberadaan pasukan AS itu sering memicu perselisihan dengan masyarakat yang tinggal di sekitar pangkalan militer tersebut, terutama di pulau Okinawa, Jepang selatan. Matsumoto menjelaskan, Amerika membantu rakyat Jepang merasa aman dengan aliansi Jepang- AS, termasuk keberadaan militer AS di Jepang. Adapun, Perdana Menteri (PM) Jepang Naoto Kan mengatakan pada Hillary,“Kami tidak akan pernah melupakan dan kami akan tetap menyimpan kenangan tentang dukungan sangat besar yang telah diberikan AS.” Sementara itu, pemimpin TEPCO Tsunehisa Katsumata menjelaskan bahwa berbagai peralatan sedang dipasang untuk mendinginkan reaktorreaktor dan mengurangi radiasi dari PLTN Fukushima dalam tiga bulan.

“Dalam enam hingga sembilan bulan, kami memperkirakan dapat mendinginkan semua enam reaktor dalam kondisi stabil, suhu turun, dan kebocoran radiasi turun drastis,” papar pernyataan TEPCO. TEPCO menjelaskan, fokus awal untuk mencegah ledakan hidrogen baru di berbagai reaktor dengan menyuntikkan hidrogen. Dalam jangka pendek, TEPCO akan mengirimkan dua robot kendali jarak jauh buatan AS ke dalam satu gedung reaktor yang rusak akibat ledakan hidrogen yang mengakibatkan kebocoran radiasi dan peningkatan suhu. syarifudin