WASHINGTON- Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama menyambut tewasnya pemimpin Al Qaeda Osama bin Laden sebagai hari baik bagi Amerika dan dunia kini lebih aman serta tempat yang lebih baik.
Osama merupakan orang paling diburu AS dan dituduh sebagai dalang serangan 11 September 2001 di New York dan Washington. Dia tewas dalam serbuan pasukan khusus AS di sebuah kompleks rumah di kota Abbottabad, Pakistan.
“Hari ini kita diingatkan bahwa sebagai sebuah bangsa, tidak ada yang tidak dapat kita lakukan,” ujar Obama, seperti dikutip kantor berita AFP.
Saat makan malam di gedung Putih, Obama mendorong agar seluruh rakyat Amerika bersatu, seperti persatuan setelah serangan 11 September (9/11). “Kemarin malam, saat rakyat Amerika mengetahui bahwa AS melakukan sebuah operasi yang berhasil menangkap dan menewaskan Osama bin Laden, saya pikir kita mengalami perasaan yang sama tentang persatuan yang muncul pada 9/11,” kata Obama.
“Kita dapat mengenang lagi bahwa di sana ada sebuah kebanggaan tentang bagaimana bangsa ini bertahan dan kita dapat mencapai apa yang lebih dalam daripada partai, lebih dalam daripada politik,” papar Obama.
Obama menambahkan, “Saya ingin mengakui lagi para pahlawan yang melakukan misi sangat berbahaya ini. Saya tahu bahwa persatuan yang kita rasakan pada 9/11 telah berkurang dalam beberapa tahun, dan saya tidak berkhayal tentang kesulitan dan perdebatan yang terjadi dalam beberapa pekan dan bulan mendatang.”
“Saya sangat berharap bahwa kita dapat semakin bersatu dan siap menghadapi banyak tantangan yang masih harus kita hadapi,” katanya.
Obama akan mengunjungi Ground Zero di New York, lokasi tewasnya hampir 3.000 orang dalam serangan 11 September 2001. “Obama akan memperingati tewasnya Osama dengan menemui keluarga-keluarga korban tewas dalam serangan itu,” papar pernyataan Gedung Putih.
Gedung Putih menyatakan sedang mempertimbangkan untuk merilis foto-foto jasad Osama bin Laden, atas desakan dari beberapa anggota parlemen AS, sebagai bukti bahwa pemimpin Al Qaeda itu benar-benar tewas.
“Kami sedang melakukan apa pun yang dapat kami lakukan untuk memastikan bahwa siapa pun tidak memiliki alasan untuk menyangkal bahwa kita mendapatkan Osama bin Laden,” papar John Brennan, penasehat anti-teror Presiden Obama.
Brennan yang memburu Osama selama 15 tahun itu menambahkan, “Dan untuk itu, merilis informasi dan apakah itu termasuk foto-foto osama, ini sesuatu yang sedang diputuskan.”
Komentar Brennan muncul saat sejumlah anggota parlemen mendesak agar pemerintah merilis foto-foto Osama yang tewas saat serbuan di Pakistan. “Mungkin penting untuk merilis foto-foto, untuk menepis semua keraguan bahwa ini hanya tipu muslihat pemerintah Amerika,” kata Ketua Komite Keamanan Dalam Negeri Senat AS Joseph Lieberman.
Lieberman merupakan tokoh independen yang dikenal dekat sebagai aliansi Gedung Putih. Dia menyatakan sangat yakin bahwa pria yang tewas itu Osama dan dia akan menghormati keputusan Gedung Putih tentang foto-foto tersebut.
Tapi dia menekankan, “Hingga diketahui oleh orang-orang Al Qaeda bahwa Osama tewas, beberapa pihak mungkin menyangkal bahwa hasil tes DNA terhadap jasad itu benar-benar Osama.”
Senator Susan Collins dari Partai Republik di komite yang dipimpin Lieberman, juga menyatakan tidak ragu bahwa Osama tewas. “Tapi saya mengetahu akan ada pihak yang mencoba memunculkan mitos bahwa Osama hidup, karena itu kita perlu merilis beberapa foto atau video, atau tes DNA,” katanya.
Pada Juli 2003, Pentagon merilis foto-foto putra Presiden Irak Saddam Hussein, Uday dan Qusay, untuk membuktikan bahwa mereka tewas. Pada Desember 2003, pasukan AS merilis foto-foto penangkapan Saddam, termasuk foto pemimpin Irak itu diletakkan di tanah oleh seorang tentara AS. Pada Juni 2006, militer AS merilis sebuah foto pemimpin Al Qaeda di Irak Abu Musab al-Zarqawi setelah AS mengklaim mengebomnya hingga tewas.
Pejabat senior AS juga menyatakan, tes DNA telah mengonfirmasi bahwa Osama tewas. Menurut pejabat itu, tes DNA sesuai dengan jasad Osama, sebelum jenasah itu dibuang ke laut setelah penyerangan.
“DNA Osama sesuai dengan beberapa anggota keluarga. Dan di sana ada sedikitnya 99% kecocokan bahwa DNA itu milik Osama bin Laden,” ujar pejabat AS yang lain.
Sementara itu, Brennan mengungkapkan detail tentang operasi penyerbuan terhadap Osama di kota Abbottabad. “Ini mungkin salah satu saat paling mendebarkan, saya pikir, dalam kehidupan orang-orang yang berkumpul di sini kemarin,” ujarnya dalam konferensi pers di Gedung Putih.
“Setiap menit berlalu seperti hari, dan presiden sangat mengkhawatirkan tentang keamanan personil kita,” kata Brennan yang tidak menjelaskan dengan pasti bagaimana Obama dan para penasehat tinggi dapat mengikuti operasi Navy SEAL selama 40 menit secara langsung di Ruang Situasi Gedung Putih.
Namun dengan kecanggihan teknologi informasi saat ini, sangat mungkin jika video atau foto-foto penangkapan Osama disiarkan langsung ke Gedung Putih. “Yang pasti sangat tegang, banyak orang menahan nafas mereka. Dan di sana ada keheningan saat kita menunggu perkembangan,” kata Brennan.
“Saat kami akhirnya diberitahu bahwa orang-orang itu mampu masuk ke kompleks tersebut dan menemukan seseorang yang mereka yakini sebagai Osama, ada nafas panjang kelegaan,” tutur Brennan.
Brennan ditanya beberapa kali, apakah tim keamanan nasional dapat mendengar baku tembak di kompleks tempat Osama berlindung. “Kami dapat memonitor situasi secara langsung,” paparnya.
Gedung Putih kemudian merilis sebuah foto Obama dan para pembantu utamanya sedang menonton operasi penyerbuan itu, tampak di sebuah layar di Ruang Situasi Gedung Putih. Obama duduk di satu sisi, melihat cermat ke layar. Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton menutup mulutnya, sedangkan pejabat lain tampak menunjukkan wajah serius.
“Saya dapat katakan bahwa foto itu saat tim mendapatkan targetnya,” ujar seorang pejabat senior AS secara anonim.
Jika operasi itu salah target atau gagal, pertaruhan Obama sangat besar, dan operasi itu akan menjadi pukulan politik baginya saat dia ingin terpilih lagi pada pemilu tahun depan. “Presiden telah mengevaluasi kekuatan informasi itu dan kemudian membuat apa yang saya yakin merupakan salah satu keputusan paling berani bagi presiden mana pun saat ini,” ujar Brennan, mantan pejabat senior CIA.
Salah satu momen paling mengkhawatirkan dalam operasi itu, menurut Brennan, ialah saat salah satu helikopter yang membawa pasukan khusus Navy SEAL mengalami masalah teknis setelah terbang di atas kompleks rumah Osama. “Saat helikopter itu tidak mampu bergerak, semua terjadi tiba-tiba, Anda harus menuju Rencana B. Dan mereka melakukannya dengan mulus,” katanya.
Fase penting lainnya dalam operasi itu terjadi saat para pejabat di Ruang Situasi Gedung Putih diberi tahu bahwa Osama berada di dalam kompleks rumah tersebut. Tim kemudian diberi kabar bahwa Osama telah ditembak mati. “Suasana sangat sepi, Anda duduk di sana dalam sunyi menunggu informasi selanjutnya. Presiden sangat pandai menahan emosinya,” tutur Brennan.
Selain melakukan uji DNA, pasukan AS juga melakukan identifikasi wajah Osama dengan teknik-teknik khusus. Dengan itulah mereka menyatakan bahwa jasad tersebut memang Osama. (syarifudin)