Pages

Labels

Proses Seleksi Direktur Pelaksana IMF Dimulai

WASHINGTON- Proses seleksi untuk mencari pengganti Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Dominique Strauss-Kahn dimulai kemarin. Posisi yang ditinggalkan Strauss-Kahn harus segera diisi karena sangat penting bagi stabilitas ekonomi dunia.

IMF kemarin menyatakan, badan eksekutif akan memilih seorang kandidat yang memenuhi kualifikasi dari 187 negara anggotanya. Badan eksekutif IMF memiliki wewenang untuk memilih direktur pelaksana yang baru, baik melalui voting atau pun konsensus.

“Ketua badan eksekutif IMF sedang memulai kontak-kontak dengan para koleganya hari ini, tentang proses seleksi untuk direktur pelaksana,” papar juru bicara (jubir) IMF William Murray.

Saat ini ketua badan eksekutif IMF dipegang Abdel Shakour Shaalan dari Mesir, yang juga mewakili negara-negara Arab di badan beranggota 24 orang tersebut. Kandidat direktur pelaksana IMF harus memenuhi standar ketat untuk menjalankan reformasi ekonomi dan fiskal bagi seluruh klien IMF, yang sepak terjangnya mempengaruhi sistem sosial dan politik.

Direktur Pelaksana IMF Strauss-Kahn mengundurkan diri dari balik penjara di New York, lima hari setelah dia ditangkap atas tuduhan penyerangan seksual. Posisinya kini diperebutkan banyak pihak, terutama negara-negara Eropa yang ingin mempertahankan pengaruhnya di kursi puncak IMF.

Namun kekuatan baru seperti Brasil, China, dan India, bergerak cepat untuk mencegah ketidaktransparannya proses seleksi direktur pelaksana IMF yang baru. Selama lebih dari enam dekade, jabatan direktur pelaksana IMF dipilih hanya dari Eropa, terutama Prancis. Karena itu beberapa negara dan jajaran direktur mendesak dilakukan perubahan proses seleksi posisi tersebut.

“Konsensus merupakan satu kata yang sangat fleksibel. Ini dapat digunakan di tiap tahap, tidak digunakan, ini tidak transparan. Tidak ada yang pernah tahu bagaimana konsensus ini tercapai, siapa yang mencapai konsensus ini,” papar direktur eksekutif IMF dari India, Arvind Virmani. “Ada banyak orang yang merasa prosesnya tidak kredibel. Ada negara-negara tertentu, kewarganegaraan tertentu yang tampaknya sudah melalui pra seleksi.”

Virmani memperingatkan, tanpa proses voting dan nominasi yang jelas, untuk menggantikan politik dagang sapi dalam metode konsensus, beberapa kandidat dari ekonomi berkembang dan paling layak, mungkin tidak akan maju dalam pencalonan.

“Eranya sudah berakhir, bahwa posisi penting itu hanya untuk warganegara Eropa,” tegas Menteri Keuangan Brasil Guido Mantega, kemarin.

“Posisi manajemen puncak harus dapat mencerminkan perubahan struktur ekonomi global dan mewakili pasar-pasar yang bangkit,” ujar kepala bank sentral China Zhou Xiaochuan.

Saat ini negara-negara berkembang tidak bersatu di belakang satu kandidat, namu beberapa kandidat favorit itu termasuk matnan pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa dari Turki Kemal Dervis, pakar ekonomi dari India Montek Singh Ahluwalia, dan bangkir bank sentral Meksiko Agustin Carstens.

Negara-negara Eropa juga mengajukan pertimbangan khusus saat ini, terkait krisis fiskal di negara-negara pinggiran, seperti Yunani, Irlandia, dan Portugal, yang semuanya masuk dalam program talangan IMF.

“Eropa berada dalam pusat krisis dunia. Kita memiliki alasan yang baik untuk menunjuk selain warga Eropa,” papar Perdana Menteri (PM) Luxembourg Claude Juncker.

Sedangkan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy menyatakan, “Uni Eropa, yang negara-negara anggotanya merupakan kontributor utama IMF, memiliki posisi untuk mengusulkan seorang kandidat berkualifikasi tinggi.”

Kandidat lain yang muncul, termasuk kepala Bank Sentral Eropa Jean-Claude Trichet, 55, yang mendapat dukungan dari Italia dan Swedia. Sedangkan Amerika Serikat (AS) menolak menunjukkan ambisinya untuk posisi tersebut. “Kami ingin melihat proses terbuka untuk suksesi direktur pelaksana IMF yang baru,” papar Menteri Keuangan AS Timothy Geithner.

Sementara itu, Strauss-Kahn kemarin memenangkan pembebasan dari penjara dengan jaminan uang, tapi dia diperintahkan untuk tetap dalam tahanan rumah dengan seorang penjaga bersenjata dan menyerahkan uang tunai USD1 juta.

Hakim Michael Obus mengatakan, mantan direktur pelaksana IMF itu segera menyerahkan saham senilai USD5 juta, mengenakan gelang elektronik di pergelangan kaki, dan menyerahkan seluruh dokumen perjalanan.

Strauss-Kahn, 62, mendapat tujuh tuduhan dari pengadilan New York setelah dia ditahan atas dakwaan penyerangan seksual terhadap seorang pelayan kamar di hotel mewah Sofitel. “Berdasarkan undang-undang Amerika, ini merupakan tuduhan yang sangat serius,” papar jaksa wilayah Cyrus Vance.

Kasus ini jelas meruntuhkan karir Strauss-Kahn yang diproyeksikan menjadi presiden Prancis selanjutnya. Dia harus mendekam semalam lagi di penjara Rikers Island hingga dia menandatangani surat pelepasan dari penjara dengan jaminan uang pada Jumat (20/5) waktu setempat. (syarifudin)