Pages

Labels

Putra Khadafi Tewas Dibom NATO

Monday, 02 May 2011
TRIPOLI – Serangan NATO tewaskan putra termuda Pemimpin Libya Muammar Khadafi, Seif al-Arab, dalam serangan Sabtu malam (30/4). Tiga cucu Khadafi juga tewas tapi pemimpin Libya itu selamat tanpa terluka.

Juru Bicara Pemerintah Libya Mussa Ibrahim mengatakan, serangan itu merupakan upaya pembunuhan terhadap Khadafi. Tapi,NATO menyatakan bahwa serangan itu menargetkan pusat komando dan kontrol rezim Libya.

”Rumah Seif al-Arab diserang semalam dengan kekuatan penuh.Pemimpin Libya dan istrinya berada di gedung itu tapi mereka tidak terluka,” paparnya kemarin. Ibrahim menegaskan, ”Serangan itu merupakan operasi langsung untuk membunuh pemimpin negeri ini. Pemimpin Libya dalam kondisi kesehatan yang baik, dia tidak terluka.Istrinya juga sehat dan tidak terluka, tapi orang lain terluka.” ”Intelijen tentang keberadaan Khadafi tampaknya telah bocor.Mereka tahu tentang keberadaannya atau menduga keberadaannya untuk beberapa alasan,”papar Ibrahim.

Awalnya Ibrahim hanya menjelaskan bahwa terjadi kerusakan parah di sebuah rumah di Tripoli.Dia tidak secara langsung menyatakan bahwa salah satu putra Khadafi tewas. Besi-besi bangunan tampak mencuat dari beton yang hancur di gedung yang diserang pesawat NATO. Atap gedung roboh,dinding hancur,dan abu tebal menutupi daerah sekitar gedung. Dengan besarnya kerusakan yang terjadi, tampak mustahil bagi siapa pun yang berada di dalamnya dapat selamat. Amerika Serikat (AS) menolak berkomentar tentang laporan tewasnya putra Khadafi. ”Kami mendapat laporan dari warga Libya yang mengatakan bahwa orang penting terkena serangan.

Tapi tentang siapa, saya hanya mendapat laporan yang sama dengan Anda,” kata seorang pejabat senior AS.Tidak kali ini saja Khadafi kehilangan orang yang dicintainya. Khadafi pernah kehilanganputriadopsinya saat serangan udara AS pada 1986. NATO menyatakan, pihaknya melakukan serangan udara di Tripoli, tapi mereka tidak mengonfirmasi tuduhan Pemerintah Libya. Sedikitnya tiga ledakan rudal terdengar menggelegar saat beberapa pesawat tempur NATO terbang di atas Kota Tripoli. Pernyataan NATO mengungkapkan, pasukan koalisi terus melakukan serangan terhadap instalasi militer rezim Khadafi di Tripoli kemarin malam.

”Termasuk gedung komando dan kontrol di Bab al- Aziziya, beberapa saat setelah pukul 18.00 GMT Sabtu malam (30/4),”papar NATO. NATO bertekad menggelar lebih banyak serangan udara meski komandan Satuan Operasi Pelindung menekankan tidak menargetkan individuindividu. ”Seluruh target NATO adalah militer dan telah jelas terkait dengan serangan sistematis rezim terhadap populasi Libya dan daerah padat penduduk,” kata Letnan Jenderal Charles Bouchard.

”Serangan akan dilanjutkan hingga seluruh ancaman terhadap warga sipil mereda dan hingga seluruh pasukan Khadafi, termasuk penembak jitu, paramiliter, dan pendukungnya ditarik ke pangkalanpangkalan mereka, sehingga ada akses penuh terhadap bantuan internasional pada seluruh rakyat Libya yang membutuhkan,” papar pernyataan NATO. Bunyi tembakan senapan mesin otomatis bergema kemarin pagi di penjuru Tripoli sebagai bentuk duka cita.Tayangan TV menunjukkan pengunjuk rasa yang menyatakan berduka atas tewasnya Seif al- Arab. Sebaliknya, suasana gembira tampak di basis pemberontak di Benghazi.Pemberontak menembakkan beberapa roket, senapan Kalashnikov dan senjata antipesawat, serta meledakkan TNT selama lebih dari setengah jam.

Bunyi ledakan terdengar sepanjang wilayah timur Libya. ”Mereka sangat bahagia karena Khadafi kehilangan putranya dalam serangan udara, sehingga mereka menembakkan senjata untuk merayakannya,” papar Kolonel Ahmed Omar Bani, juru bicara militer oposisi Libya,Dewan Nasional Transisional (TNC). Dalam pidato di televisi pada Sabtu (30/4),Khadafi menegaskan bahwa NATO harus meninggalkan semua harapan agar dia mundur. ”Saya tidak memiliki fungsi-fungsi resmi untuk diserahkan: saya tidak akan meninggalkan negara saya dan saya akan berjuang hingga mati,”katanya. Tapi,Khadafi juga menyatakan kesediaan berdamai.

”Kami siap berunding dengan Prancis dan AS, tapi tanpa ada syarat sebelumnya. Saya tidak akan menyerah, tapi saya serukan bernegosiasi. Jika anda ingin minyak, kami akan menandatangani kontrak-kontrak dengan perusahaan-perusahaan Anda,tidak perlu berperang berlebihan,”tuturnya. ”Antara rakyat Libya, kita dapat menyelesaikan masalahmasalah kita tanpa diserang karena itu tarik pasukan dan pesawat-pesawat kalian,” ujar Khadafi untuk NATO. Seruan Khadafi itu ditolak NATO dan TNC yang telah membentuk pemerintahan di Benghazi.

”Kami tidak butuh kata-kata tapi tindakan,” papar pejabat NATO di Brussels. ”Waktu untuk kompromi sudah habis. Rakyat Libya tidak dapat menyetujui atau menerima masa depan Libya dengan rezim Khadafi tetap berperan apapun,”tegas Wakil Ketua TNC Abdul Hafiz Ghoga. ● syarifudin