Pages

Labels

PAMERAN MAINAN TERBESAR DI ASIA: iDroid Menarik Banyak Peminat

Robot ”iDroid”yang dapat menembakkan peluru busa dan dikendalikan melalui smartphone menarik minat pengunjung pameran mainan terbesar di Asia pekan lalu.

Dalam upaya menggairahkan kembali ekonomi global, sebanyak 2.000 peserta pameran dari 43 negara menampilkan produk-produk mereka di Hong Kong Toys and Games Fair.Acara itu merupakan yang terbesar kedua di dunia dan saat ini memasuki tahun ke-38. Robot plastik setinggi 30 sentimeter itu menjadi salah satu favorit pengunjung.Robot itu dibalut kaca yang bersinar saat dikendalikan smartphone melalui Bluetooth.

“Konsep ini muncul saat kami memikirkan bagaimana cara memadukan teknologi terbaru dengan sesuatu yang menyenangkan bagi anak-anak,”kata Eddie Yu,chief marketing officerHong Kong-based Globalactive Technology Ltd,perusahaan pembuat robot,pada AFP. Eddie menggunakan smartphone-nya untuk membuat robot itu menari dengan gaya Moonwalk,Michael Jackson,untuk memukau pengunjung anak-anak dan remaja.

“Semua orang memiliki smartphone saat ini, sehingga wajar jika kami berpikir smartphone dapat digunakan untuk mengendalikan sebuah mainan yang menarik,” paparnya.Robot itu juga dapat menembakkan peluru busa dan memutar lengan mekaniknya. Sementara,Maja von Hohenzollern,anggota mantan keluarga kerajaan Jerman, mempromosikan produk mereka berupa pernak-pernik, aksesoris,mebel,dan pakaian bayi seorang putri raja.

“Semua perempuan ingin merasa seperti seorang putri, benar-benar putri.Seluruh barang ini dibuat berdasarkan berbagai hal yang saya gunakan saat anak-anak,”tuturnya. Pameran yang digelar di Hong Kong itu merupakan yang terbesar kedua setelah event Spielwarenmesse di Nuremberg,Jerman.Meskipun berbagai mainan yang dijual di sana sangat menyenangkan, para produsen mengakui masa berat yang mereka hadapi saat ini.

Industri mainan yang banyak berbasis di China terkena imbas dari krisis utara euro dan lambatnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS).Ratusan pabrik mainan di China telah tutup sejak krisis keuangan 2008.Kenaikan harga bahan baku dan peningkatan gaji buruh di China semakin menambah tekanan bagi para produsen mainan. Perusahaan China,Shantou Qunsheng Toys,memiliki lebih dari 5.000 pabrik di Provinsi Guangdong.

Menurut perusahaan pembuat mainan dari papan dan plastik itu,pabrikpabrik produksi mereka mulai tutup satu per satu. “Penjualan turun sangat besar,sebanyak 30-40% pada tahun lalu.Bisnis terus turun. Ini sangat buruk,”papar manajer penjualan Shantou Qunsheng Toys Maggie Chen,pada AFP.“Kita perlu mencari pasar baru,di luar AS dan Eropa. Mungkin kita dapat mencari peluang lebih baik di Afrika Selatan,Amerika Selatan, Timur Tengah,atau Rusia.”

Direktur OID Magic yang berbasis di Prancis,Philippe Rousseau,menjelaskan,kenaikan biaya di berbagai pabrik mereka di China telah memotong keuntungan perusahaannya.“ Kenaikan gaji buruh dan harga bahan baku berdampak pada kami,” katanya. Meski demikian,beberapa pembeli masih memiliki uang tunai untuk digunakan. “Orang-orang di sini suka membeli.Kami telah mengalami pertumbuhan 10-20% dalam penjualan tahunan,” ungkap Calvin Lam,pembuat mainan setempat.

Namun,tidak semua berniat menjual di pameran tersebut. Sepuluh peserta pameran menggelar unjuk rasa untuk memprotes buruknya perbaikan kondisi pekerja di berbagai perusahaan mainan China. Mereka membentangkan spanduk bertuliskan “Mainan Tak Adil”untuk memprotes para penyuplai mainan China ke berbagai perusahaan AS yang dituduh melanggar hakhak buruh.

“Jam kerja yang berlebihan, standar keamanan pekerja buruk,dan kurangnya asuransi sosial di berbagai perusahaan itu diabaikan oleh perusahaanperusahaan AS,”kata Debbie Chan,salah satu demonstran, pada AFP.  SYARIFUDIN