Pages

Labels

Mubarak Dipenjara Seumur Hidup

KAIRO – Akhir tragis bagi Husni Mubarak. Mantan Presiden Mesir itu kemarin divonis hukuman penjara seumur hidup. Mubarak didakwa terlibat pembunuhan demonstran saat revolusi mengakhiri pemerintahannya. Ini merupakan pertama kalinya seorang pemimpin Arab digulingkan dan diadili sejak revolusi Kebangkitan Arab tahun lalu.

Keputusan pengadilan itu diumumkan hanya dua pekan sebelum pemilu presiden putaran kedua yang akan menentukan masa depan Mesir. Mubarak yang dibawa dengan kasur rumah sakit dan mengenakan kacamata hitam itu mendengar putusan hakim dengan ekspresi datar. Dia dimasukkan dalam kerangkeng besi di dalam ruang pengadilan. Sementara para terdakwa lainnya berdiri. Hakim Ahmed Refaat membuka sidang pengadilan dengan memuji rakyat Mesir yang menggulingkan seorang pemimpin yang sudah mereka kenal.

“Rakyat Mesir bangkit pada Selasa, 25 Januari, untuk fajar baru, berharap mereka akan mampu menghirup udara segar setelah 30 tahun kegelapan yang dalam,” katanya seperti dikutip Reuters. Ruang sidang senyap beberapa saat sebelum Refaat membacakan keputusannya. Namun, keriuhan meledak setelah vonis dibacakan.Teriakan kegembiraan menggema. Jerit ekspresi kelegaan membahana. Hakim juga memvonis Menteri Dalam Negeri Mesir di era Mubarak, Habib al-Adli, dengan hukuman seumur hidup.

Refaat memvonis pula dua putra Mubarak,Alaa dan Gamal, dengan hukuman penjara selama dia menjabat di pemerintahan ayahnya.Alaa dan Gamal sebelumnya didakwa terlibat kasus korupsi. Enam pejabat keamanan di era Mubarak juga dipecat dari jabatannya saat ini. Mubarak dibawa ke pengadilan dengan menggunakan sebuah helikopter dari rumah sakit milik militer. Di rumah sakit itu pula dia selama ini ditahan.

“Jaksa memerintahkan Mubarak dipindahkan ke Penjara Tora di luar Kota Kairo, dari rumah sakit,untuk menjalani hukumannya,” papar televisi Mesir. Televisi satelit Arab melaporkan bahwa helikopter yang membawa Mubarak dari gedung pengadilan telah mendarat di Tora. Demonstran sejak lama menginginkan presiden keempat Mesir yang memerintah sejak 1981 hingga 2011 ini dipindahkan dari rumah sakit ke Tora, tempat terdakwa lain ditahan selama proses pengadilan.

Sebelumnya, pejabat Mesir mengatakan bahwa rumah sakit Penjara Tora telah dipersiapkan untuk merawat sang tiran tersebut. Ratusan polisi antihuruhara berjaga di luar gedung pengadilan untuk mengenda-likan massa. Setelah keputusan dibacakan hakim,massa di luar gedung pengadilan meluapkan kebahagiaan mereka. Demonstran anti-Mubarak dan satu kelompok pendukung Mubarak saling melemparkan batu.

Demonstran juga melempari polisi dengan batu. Demonstran di luar gedung pengadilan banyak yang menginginkan hukuman mati untuk Mubarak. “Cukup bicaranya, kami ingin eksekusi!” teriak demonstran. “Saya tidak menginginkan selain hukuman mati bagi Mubarak. Jika tidak dihukum mati,kami tidak akan diam dan revolusi akan bangkit lagi,” tutur Hanafi el-Sayed yang anaknya berusia 27 tahun tewas dalam revolusi menggulingkan Mubarak.

Dia sengaja datang ke gedung pengadilan itu dari Alexandria. Ada juga pengunjuk rasa yang menyambut keputusan pengadilan dengan menyalakan petasan dan meneriakkan “Allahu Akbar”. Soha Saeed, istri salah satu korban tewas, dari total 850 orang yang tewas dalam revolusi menggulingkan mubarak pada 11 Februari 2011, berteriak, “Saya sangat senang.Saya sangat senang.”

Beberapa orang di dalam ruang pengadilan yang juga menginginkan hukuman mati memberikan kecaman bahwa lembaga peradilan telah dikotori di era Mubarak. “Rakyat ingin pengadilan dibersihkan!” teriaknya. Pria lainnya memegang tulisan yang mendesak pria bernama lengkap Muhammad Husni el-Sayed Mubarak itu untuk dieksekusi.

Jelang Pilpres

Vonis pengadilan atas Mubarak ini diumumkan menjelang pemilu presiden (pilpres) 16–17 Juni. Dalam pemilu itu mantan komandan angkatan udara di era Mubarak,Ahmed Shafiq, akan menghadapi kandidat dari Ikhwanul Muslimin (IM) Mohamed Mursi. Mursi berjanji akan mengumpulkan semua bukti sehingga Mubarak akan tetap dipenjara seumur hidup jika dirinya terpilih sebagai presiden. “Mustahil untuk melepaskan Mubarak.Saya berjanji bahwa para martir revolusi akan mendapatkan hak-hak mereka sepenuhnya, insya Allah,” ujarnya. ●syarifudin