Pages

Labels

Ratusan WNI Dievakuasi dari Suriah

BEIRUT – Pemerintah Indonesia terus melakukan pemulangan terhadap WNI di wilayah-wilayah konflik di Suriah. Kedutaan Besar RI di Damaskus intensif berkoordinasi dengan berbagai pihak agar pemulangan berjalan lancar.

Sejauh ini pemulangan warga negara Indonesia (WNI) telah mencapai sembilan gelombang. “Repatriasi (pemulangan) WNI di Suriah sudah berlangsung sejak Januari lalu. Hingga saat ini sudah 233 orang dipulangkan ke Indonesia,” ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Michael Tene kepada harian Seputar Indonesia (SINDO),kemarin. Pemulangan itu,menurut Tene, dilakukan secara bertahap.

“Mereka yang dipulangkan terutama yang berada di wilayahwilayah tidak aman karena tidak semua wilayah di Suriah rawan,”tuturnya.“KBRI dan pemerintah telah mempersiapkan rencana darurat di sana,” sambung dia. KondisiSuriahsemakinmencekam. Negara-negara Barat memperingatkan perang sipil tak terelakkan lagi di negara itu dan akan menjadi krisis bagi seluruh kawasan Timur Tengah.

Barat mendesak Rusia mengakhiri dukungannya terhadap rezim Presiden Bashar al-Assad dan menekan Damaskus untuk menghentikan kekerasan. Pemberontak Suriah juga mendesak Utusan Liga Arab dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Kofi Annan agar mendeklarasikan bahwa rencana damainya telah gagal. Dengan demikian, pemberontak bersenjata dapat bebas menyerang pasukan Assad.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Hillary Clinton menyatakan, prospek meluasnya kekerasan menjadi bahaya yang mengerikan. “Perang sipil di sebuah negara, yang akan diperparah dengan perpecahan sektarian, dapat menjadi pemicu perang di kawasan itu,”tuturnya saat perjalanan ke Kopenhagen, dikutip Reuters. Hillary mendesak Rusia untuk meningkatkan tekanan terhadap Assad.

Rusia dan China telah mengeluarkan dua veto untuk menolak draf resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan aksi keras terhadap Suriah. Moskow dan Beijing lebih mendukung rencana damai Annan sebagai cara penyelesaian konflik di Suriah. AS kemarin mengecam pengiriman senjata asal Rusia ke Suriah meskipun pengiriman senjata itu legal.

“Rusia terus memberi tahu kami bahwa mereka ingin melakukan apa pun yang mereka bisa untuk menghindari perang sipil karena mereka yakin bahwa kekerasan akan menjadi bencana besar,”tutur Hillary. Menlu Inggris William Hague berpendapat Suriah bergerak menuju perang sipil total atau negara yang gagal. “Uni Eropa (UE) telah menyusun sanksi-sanksi baru terhadap Suriah.Negara-negara lain perlu menekan Assad,”ujarnya.

Kekerasan di Suriah terus terjadi sejak 14 bulan silam. Gerakan unjuk rasa berubah menjadi konflik bersenjata antara pasukan rezim yang didominasi minoritas Alawite yang beraliran Syiah dan pasukan pemberontak yang sebagian besar merupakan mayoritas Sunni. Rezim Suriah menyatakan pemberontak bersenjata didukung oleh negara-negara Arab yang dipimpin Sunni. Saat ini Arab sangat khawatir dengan meningkatnya pengaruh aliansi utama Suriah, Iran yang mayoritas Syiah.

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon memperingatkan bahwa pembunuhan yang serupa dengan tragedi Jumat (25/5) yang menewaskan 108 orang, termasuk anak-anak dan wanita di Houla, dapat menyeret Suriah dalam perang sipil yang tidak dapat dipulihkan. PBB menyatakan militer dan milisi pro-Assad diduga bertanggung jawab atas tragedi Houla. Namun, Suriah menegaskan, penyelidikan awal menunjukkan bahwa kelompok antipemerintah yang melakukan pembantaian itu untuk mendorong intervensi militer asing. syarifudin