Pages

Labels

1.000 Pengungsi Tinggalkan Suriah

GUVECCI – Lebih dari 1.000 orang pengungsi Suriah melintasi perbatasan ke Turki dalam 24 jam terakhir. Dengan demikian, total pengungsi Suriah di Turki saat ini mencapai 14.000 orang.

Gelombang pengungsi diperkirakan terus bertambah seiring pertempuran antara pasukan Pemerintah Suriah dan pemberontak. “Sekitar 1.000 orang melintasi perbatasan dari Suriah ke Turki dalam 24 jam terakhir. Kami memperkirakan gelombang pengungsi terus terjadi selama operasi berlangsung di Idlib,” papar pejabat Turki, dikutip Reuters.

Pasukanrezimberhasilmengusir pemberontak yang berbasis di kota Idlib. Media lokal mengumumkan pemberontak sudah dibersihkan dari kota Idlib.Para pendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad akan menggelar pawai di penjuru negeri untuk merayakannya. Pasukan Suriah meningkatkan operasi melumpuhkan basis-basis pemberontak dengan menguasai lagi Homs dan mengirim tank-tank ke kota Deraa.Tentara juga membombardir Idlib dalam beberapa hari terakhir sebelum mengirim pasukan untuk mengambil alih kota tersebut yang menjadi basis Angkatan Bersenjata Suriah Bebas (FSA).

“Keamanan dan perdamaian kembali hadir di Kota Idlib setelah otoritas membersihkan berbagai kelompok teroris bersenjata yang meneror warga,” ungkap kantor berita Sana, dikutip Reuters. Di lapangan,aktivis di Idlib, Noureddin al-Abdo, mengonfirmasi bahwa kota tersebut telah jatuh ke tangan tentara rezim pada Selasa malam (13/3) setelah empat hari serangan oleh pasukan pemerintah. “Pemberontak FSA mundur dan pasukan rezim menyerbu seluruh kota serta melakukan pencarian dari rumah ke rumah,” katanya dari Beirut. Pengawas Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) yang berbasis di Inggris menyatakan, kantong-kantong perlawanan masih ada di Idlib.

“Tentara rezim telah mengontrol jalan-jalan utama,tapi tidak menguasai jalan-jalan kecil dan lorong,” papar Rami Abdulrahman dari SOHR.SOHR melaporkan pertempuran sengit antara pasukan rezim dan pemberontak di distrik Jabal al-Zawiya, Idlib, yang menewaskan sedikitnya 28 orang di penjuru Suriah. Televisi Suriah melaporkan “Pawai Global untuk Suriah” digelar untuk menghormati orang-orang yang tewas oleh pemberontak.Tayangan video menunjukkan massa berkumpul di lapangan di pusat Damaskus.

Pemerintah Suriah menuduh kekuatan asing dan teroris mengakibatkan kekacauan hingga 2.000 tentaranya tewas dalam konflik. Di tengah kekerasan yang terus berlangsung, Utusan Liga Arab dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Kofi Annan meminta klarifikasi lebih lanjut dari Damaskus terkait responsnya terhadap proposal untuk mengakhiri pertumpahan darah di Suriah. Annan akan memberikan laporan tentang misinya tersebut pada Dewan Keamanan PBB pada Jumat (16/3).

“Annan masih mempertanyakan dan meminta jawaban. Tapi dengan situasi tragis di lapangan, setiap orang harus menyadari bahwa waktu sangat penting. Seperti dia katakan di sana, krisis ini tidak boleh dibiarkan terus terjadi,” tutur juru bicara Annan. Di Damaskus, juru bicara Kementerian Luar Negeri Suriah menyatakan bahwa otoritas berkomitmen bekerja sama dalam hal positif misi Annan sejauh ada niat baik untuk membantu Suriah. Rusia dan China masih mendukung rezim Assad saat kekuatan Barat mengupayakan perubahan rezim. PBB memperkirakan lebih dari 8.000 orang, sebagian besar warga sipil, tewas dalam pertempuran.

Sebanyak 230.000 warga Suriah harus mengungsi, termasuk 30.000 yang melarikan diri ke luar negeri. Dalam pernyataan publik yang jarang, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menuduh Assad mengabaikan saran Moskow.“Dalam konflik di Suriah di mana kami memiliki pengaruh terhadap pemerintahan Bashar al-Assad.Malangnya, dalam praktiknya menunjukkan bahwa nasihat kami jauh dari dijalankan,”tuturnya. “Ya,diamenjalankanhukum untuk memperbarui sistem, untuk membuat Suriah lebih pluralistik daripada sistem satu partai yang ada di sana, tapi dengan penundaan besar,” ungkap Lavrov pada parlemen Rusia,Duma,dikutip Reuters.

Harian Guardian, Inggris, melaporkan email yang diyakini dikirim dan diterima oleh Assad dan istrinya antara Juni dan Februari.Dalam email itu Assad mendapat saran dari Iran tentang cara meredam pemberontakan. Istri Assad juga memberikan perintah untuk membeli barang-barang mewah dari luar negeri,saat kekerasan terus terjadi di Suriah. ● syarifudin