Pages

Labels

Israel Serbu Gaza Setelah Penyerangan di Gurun

GAZA- Roket-roket pejuang Gaza menghantam wilayah selatan Israel kemarin, setelah sepanjang malam serangan udara oleh rezim Zionis yang hendak membalas serangan yang menewaskan delapan warga Israel.



Saat pasukan udara Israel membombardir sejumlah target di Jalur Gaza, pejuang menembakkan 12 roket ke kota-kota di selatan Israel kemarin, melukai satu orang di kota Ashdod.



Menurut laporan AFP, beberapa jam sebelumnya, seorang remaja Gaza terbunuh dan 17 orang terluka saat Israel menyerbu Gaza setelah serangan terkoordinir di sebuah jalan gurun dekat kota resor Eilat, Laut Merah.



Enam warga sipil, seorang tentara dan seorang polisi Israel tewas dalam serangan saat pria bersenjata melepas tembakan ke bus-bus dan mobil-mobil, menembakkan granat berpelontar roket dan meledakkan sebuah bom sekitar 20 kilometer utara Eilat.



Israel langsung membalas serangan dengan menargetkan wilayah selatan Gaza hingga menewaskan enam orang, termasuk empat pemimpin Komite Perlawanan Populer (PRC), kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan di gurun.



PRC berjanji membalas aksi brutal Israel tersebut dan kemarin mengaku bertanggung jawab atas penembakan dua roket Grad di Ashkelon, serta tujuh mortir di sebuah pos militer dekat perbatasan Israel-Gaza, dekat Mesir.



Pasukan udara Israel menggelar tujuh serangan, mengenai dua kamp pelatihan untuk sayap militer Hamas, sebuah pabrik persenjataan, dua terowongan penyelundupan, sebuah terowongan untuk aksi penyerangan dan beberapa lokasi lainnya.



“Pasukan Israel tidak akan mentoleransi semua tindakan yang melukai warga sipil Israel dan tentaranya, dan tidak akan ragu emrespon dengan kekuatan terhadap semua elemen yang menggunakan teror terhadap Israel dan hingga ketenangan pulih,” papar pernyataan militer Israel, seperti dikutip AFP.



Sepanjang malam kemarin, seorang petugas polisi Mesir dan dua wajib militer tewas dan dua polisi lainnya terluka dekat Rafah saat sebuah pesawat Israel menembakkan roket.



Juru bicara militer Israel mengatakan dia tidak mengetahui insiden tersebut dan tidak dapat mengonfirmasi apakah itu bertepatan dengan operasi pasukan udara di Rafah. “Jika mereka berpikir dapat melukai rakyat kami dan pergi begitu saja, mereka akan segera belajar bahwa mereka salah,” papar Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu. “Kami akan membuat mereka membayar harganya, harga yang sangat mahal.”



Pemimpin dunia segera mengecam kekerasan tersebut. Gedung Putih mengecam serangan tersebut dan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki-moon menyatakan keprihatinannya atas meningkatkan kekerasan di Timur Tengah.



Kekerasan yang terjadi pada Kamis (18/8) melibatkan sejumlah penyergapan oleh sedikitnya tujuh pria bersenjata yang menggunakan bahan peledak, senapan api, dan granat. Sejumlah media menyatakan bahwa pelakunya sekitar 20 orang dan beberapa orang melarikan diri ke Mesir setelah melakukan serangan.



Awalnya mereka menembak ke sebuah bus yang berisi penumpang menuju Eilat, lalu melarikan diri dari lokasi penyerangan dan beberapa saat setelah itu meledakkan sebuah bom yang mengenai sebuah mobil militer. (syarifudin)