Pages

Labels

Puing Pesawat Air France Ditemukan

PARIS- Puing pesawat Air France yang mengalami kecelakaan di Atlantik pada 2009 saat terbang dari Rio de Janeiro menuju Paris, ditemukan beserta jasad penumpangnya.

Menteri Lingkungan Prancis Nathalie Kosciusko-Morizet menjelaskan informasi itu pada radio France Inter, kemarin, sehari setelah penyelidik mengumumkan penemuan bangkai pesawat. Pesawat Airbus 330-203 milik maskapai Air France penerbangan 447, terjatuh ke samudera Atlantik dalam rute dari Rio menuju Paris, menewaskan semua 228 penumpang dan kru pada 1 Juni 2009.

“Ini satu bagian besar pesawat, dalam satu bagian,” papar Kosciusko-Morizet. “Saat ini ada harapan untuk menemukan kotak hitam secepatnya untuk mengungkap penyebab sebenarnya dari kecelakaan itu.”

Menurut Kosciusko-Morizet, penyelidik kini memiliki banyak bukti untuk mencari penyebab kecelakaan. “Kita memiliki lebih daripada jejak, kita memiliki jasad-jasad korban. Identifikasi dimungkinkan,” katanya.

Menteri Transportasi Prancis Thierry Mariani menjelaskan, kerabat korban akan diberi informasi tentang penemuan itu saat pertemuan pada akhir pekan. Mariani menegaskan, hingga akhir pekan, tidak ada rincian yang akan dipublikasikan.

“Benar bahwa jasad korban terlihat, tapi karena alasan sensitif, kami memilih untuk memberikan rinciannya pada keluarganya,” ujar Mariani.

Kecelakaan Air France sebelumnya diduga akibat kerusakan alat penunjuk kecepatan. Tragedi itu merupakan kecelakaan terburuk dalam sejarah Air France.

Biro Investigasi dan Analis (BEA) Prancis menjelaskan, satu tim di kapal ekspedisi Alucia telah menemukan bagian pesawat. “Selama operasi pencarian di laut yang dilakukan dalam 24 jam terakhir, tim Alucia menemukan lokasi pesawat tersebut.” papar pernyataan BEA. “Bagian-bagian yang diidentifikasi penyelidik BEA merupakan milik pecahan pesawat A330-203, penerbangan AF 447 yang mengalami kecelakaan itu.”

Puing pesawat Air France ditemukan dalam radius pencarian 10.000 kilometer persegi. “Penyelidik berharap menemukan kotak hitam pesawat karena lokasi pecahan pesawat relatif berkumpul dalam satu titik,” kata Direktur BEA Jean-Paul Troadec pada kantor berita AFP.

Troadec menjelaskan, bagian pesawat yang ditemukan ialah mesin-mesin dan bagian dari sayap pesawat. Foto-foto pertama penemuan pecahan pesawat di Atlantik itu dirilis kemarin. BEA juga menggelar konferensi pers untuk menunjukkan foto-foto pertama bagian pesawat yang ditemukan. Konferensi pers itu digelar di kantor pusat BEA dekat bandara Le Bourget, utara Paris.

Proses pencarian puing pesawat diluncurkan sejak 25 Maret dengan bantuan Alucia, kapal eksplorasi milik Woods Hole Oceanographic Institute dari Amerika Serikat (AS). Ini merupakan upaya pencarian keempat untuk menemukan pecahan pesawat dengan harapan menguak penyebab kecelakaan.

Alucia berangkat dari Seattle, pantai baratlaut AS, membawa tiga kapal selam Remus yang dapat melakukan pencarian hingga ke dasar samudera. Kapal selam tanpa awak itulah yang mengambil foto-foto pecahan pesawat.

Operasi pencarian memiliki radius 75 kilometer di sekitar posisi terakhir Penerbangan 447 yang diketahui radar. Pencarian ke dasar samudera juga dilakukan untuk mencari kotak hitam yang tidak lagi memancarkan sinyal sejak Mei silam.

“Penemuan lokasi pesawat, bebearpah ari setelah dimulainya fase keempat pencarian di laut yang didanai Air France dan Airbus merupakan berita sangat baik,” papar CEO Air France-KLM Pierre-Henri Gourgeon.

Gourgeon menambahkan, “Di sanalah sekarang ada jawaban bagi berbagai pertanyaan kerabat korban pada perusahaan kami sejak 1 Juni 2009, terkait fakta-fakta yang mengakibatkan kecelakaan tragis ini.”

Hingga saat ini, penyebab kecelakaan itu belum diungkapkan secara resmi. Tapi diduga, kecelakaan terjadi akibat kerusakan sensor kecepatan yang digunakan Airbus, dan Air France dituduh tidak merespon dengan cepat laporan tentang adanya kerusakan yang bisa menjadi kesalahan besar.

Air France dan Airbus membayar sekitar USD12,7 juta biaya pencarian pesawat. Kedua perusahaan itu juga diselidiki atas kasus pembunuhan tidak direncanakan terkait kecelakaan terburuk itu.

Kepala asosiasi keluarga korban pesawat Air France, Jean-Baptiste Audousset, juga mengungkapkan harapan bagi keluarga korban. Tapi dia meminta keluarga korban untuk menunggu berbagai bukti yang ditemukan. “Kuncinya ialah kotak hitam ditemukan. Ini merupakan cara paling mungkin untuk memahami penyebab kecelakaan,” ujarnya. (syarifudin)