Pages

Labels

Dramatis, Mendarat Tanpa Roda

WARSAWA– Pendaratan dramatis. Pesawat Boeing 767-300 berhasil mendarat darurat tanpa roda di Bandara Warsawa, Polandia, Selasa (1/11) dengan seluruh penumpang dan awak selamat. Pesawat yang terbang dari Newark,New Jersey,Amerika Serikat (AS) itu mengalami masalah sistem hidrolik sehingga roda pendarat tidak dapat keluar.

Keberhasilan pilot menyelamatkan seluruh penumpang mendapat pujian berbagai pihak. “Seluruh prosedur keamanan dilaksanakan dengan sangat sempurna dan terima kasih untuk ini, seluruh orang sudah keluar dan tak satu orang pun terluka,” papar Leszek Chorzewski, juru bicara maskapai nasional Polandia, LOT, yang menjadi pengelola pesawat tersebut kepada Reuters.

“Boeing 767-300 dengan 220 penumpang dan 11 kru yang terbang dari Newark, Amerika Serikat,melakukan pendaratan darurat dengansuksessetelah roda pendaratan tidak dapat keluar.” Tayangan televisi Polandia, TVN24,menunjukkan pesawat Boeing mendarat menggunakan bagian perutnya, dengan hanya sedikit kerusakan saat perut pesawat mengenai landasan yang sudah dilapisi dengan busa penahan percikan api.

Setelah pesawat berhenti, penumpang buru-buru keluar dari pesawat menggunakan peluncur darurat berisi udara,sementara tim penyelamat menunggu mereka di bawah. Tidak terjadi kebakaran sama sekali dalam insiden tersebut, tapi pemadam kebakaran menyiram pesawat itu dengan air dan busa antiapi,beberapa detik setelah semua penumpang dievakuasi.Tindakan itu merupakan bagian dari standar keamanan yang sudah ada untuk dijalankan.

Para penumpang pesawat juga sangat gembira karena pesawat mendarat dengan mulus. “Saya pikir saya akan merasakan menghantam landasan dengan sangat keras, tapi kemudian kami merasa pesawat menyentuh landasan dan begitulah,” papar salah satu penumpang, Krzysztof Rozycki. LOT menjelaskan, sistem hidrolik untuk mengoperasikan kemudi sayap dan roda pendaratan gagal berfungsi.

Sistem pendukung bekerja hanya untuk bagian kemudi sayap dan roda pendaratan tetap tidak dapat dikeluarkan.Kondisi ini memaksa pilot mengambil keputusan melakukan pendaratan darurat setelah pesawat berputar selama hampir satu jam di atas Warsawa untuk menghabiskan semua bahan bakar. “Dua jet tempur F-16 milik militer Polandia mengawal pesawat tersebut di jalur pendaratan sebagai bagian prosedur rutin,” papar juru bicara angkatan udara Polandia pada kantor berita PAP.

Penumpang lain mengaku sangat khawatir dan suasana hening terasa di dalam kabin saat pesawat mendarat. “Ada yang menangis, ada air mata,” kata Hubert Waz, penumpang lainnya. “Saya berdoa agar pilot tidak kehilangan kontrol karena kami mulai berputar di atas bandara.Ini mengerikan,” papar penumpang, Teresa Kowalik, kepada Daily Mail. Penumpang lainnya, Joanna Dabrowska, 29, mengungkapkan, beberapa penumpang sangat khawatir kejadian lebih buruk akan terjadi.

“Orangorang mengatakan perpisahan akhir pada penumpang lainnya dan beberapa orang menangis,” katanya. Presiden Polandia Bronislaw Komorowski mengatakan, pemerintah akan memberi penghargaan pada seluruh kru pesawat, setelah dia berbicara singkat melalui telepon pada pilot pesawat. “Pada semua yang terlibat, saya ucapkan terima kasih dengan segenap hati saya,”tuturnya. Media lokal melaporkan, Kapten Tadeusz Wrona merupakan pilot veteran LOT di usianya yang ke-50 tahun.

Dia sudah 20 tahun berpengalaman menerbangkan pesawat Boeing.Hobinya bermain paralayang mungkin membantunya dalam mendaratkan pesawat dengan aman tanpa roda.“Dia melakukan pendaratan dengan sempurna,” papar Chairman LOT Marcin Pirog. Akibat insiden tersebut, bandara tetap ditutup bagi semua penerbangan hingga paling cepat Kamis (3/11) pagi karena LOT masih berkoordinasi dengan Boeing untuk mencari cara terbaik memindahkan pesawat dari landasan.

“Kami telah mengumumkan pada semua maskapai bahwa bandara akan tutup hingga Kamis (3/11) pukul 04.00. Jika kami dapat memindahkan pesawat lebih cepat, kami akan membuka bandara lebih cepat,” ungkap juru bicara Bandara Warsawa, Przemyslaw Przybylski. Kondisi kabut tebal di Polandia kemarin juga mengakibatkan ratusan penerbangan dibatalkan.Kemarin kabut tebal menunda penerbangan di bandara terbesar kedua Polandia, di selatan kota Krakow, yang mengoperasikan sekitar 100 pesawat per hari.

Sedikitnya satu pesawat harus mencari lokasi pendaratan lain karena kekacauan jadwal penerbangan tersebut. “Dua bandara yang lebih kecil di bagian pusat dan barat Polandia juga menghentikan operasinya atau hanya beroperasi pada pagi hari karena kondisi cuaca yang buruk.Tapi,bandara itu kemudian dibuka lagi,” papar pejabat terkait. Insiden kemarin kembali mengingatkan publik tentang musibahyangterjadipada April 2010,

saat pesawat pemerintah yang membawa Presiden Polandia Lech Kaczynski dan 95 orang lain yang sebagian besar pejabat senior mengalami kecelakaan saat berupaya mendarat dalam kondisi kabut tebal di Rusia barat, hingga menewaskan semua orang di kabin. Sebelumnya sebuah pesawat Iran AirBoeing 727 yang terbang dari Moskow juga melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Mehrabad Teheran pada 18 Oktober setelah roda pendaratan tidak berfungsi sempurna.

Tidak satu pun dari 116 penumpang yang terluka dalam kejadian tersebut. Pilot pesawat Iran Air yang bernama Hooshang Shahbazi itu tidak mendapat pujian dari pemerintah Iran. Dia justru dilarang terbang selama dua bulan akibat aksi heroiknya tersebut. Dia harus menjalani investigasi terkait kejadian tersebut. Hal itu berbeda dengan respons pemerintah Amerika Serikat saat pilot Chesley Sullenberger mendaratkan pesawat Airbus A320 di atas Sungai Hudson,

New York, pada 2009, yang menyelamatkan nyawa 115 orang di kabin.Pesawat itu mendarat darurat karena kerusakan mesin setelah menabrak kawanan burung. Sullenberger mendapatkan bintang jasa atas tindakan heroiknya tersebut. syarifudin