Pages

Labels

Liga Arab Keluarkan Suriah

KAIRO– Liga Arab mengeluarkan Suriah dari semua pertemuan hingga Presiden Suriah Bashar al-Assad melaksanakan kesepakatan mengakhiri kekerasan terhadap demonstran.

Liga Arab pada Sabtu (12/11) juga menyerukan sejumlah sanksi untuk Suriah dan mendorong rezim menggelar perundingan transisi dengan oposisi. Suriah mengecam keputusan yang didukung Barat tersebut. “Liga Arab telah memutuskan mengeluarkan delegasi Suriah dari semua aktivitas pertemuan dan menerapkan sanksi ekonomi serta politik terhadap Damaskus,” tegas pernyataan yang dibaca Perdana Menteri (PM) Qatar Sheikh Hamad bin Jassem Al-Thani, dikutip AFP.

Sheikh Hamad menyatakan, semua anggota Liga Arab diminta menarik duta besarnya di Suriah.“Kami sudah mengkritik sekian lama tapi ini tidak dihiraukan Suriah. Kami memerlukan mayoritas untuk menyetujui keputusan ini,” paparnya di kantor pusat Liga Arab di Kairo. Menurut Sheikh Hamad, keputusan mengeluarkan Suriah dari organisasi regional itu akan berlaku pada 16 November. Namun, dia tidak menjelaskan dengan rinci sanksisanksi yang diterapkan Liga Arab pada Suriah.

“Kami minta militer Suriah tidak terlibat dalam kekerasan dan pembunuhan warga sipil,” paparnya,mengutip pernyataan Liga Arab. Delegasi Suriah Yussef Ahmad menentang keputusan itu sebagai langkah ilegal karena Damaskus telah melaksanakan kesepakatan mengakhiri kekerasan. “Suriah telah melaksanakan semua pasal dalam kesepakatan. Mengeluarkan Suriah melanggar piagam Liga Arab karena itu hanya bisa dilakukan dengan konsensus di konferensi tingkat tinggi pemimpin Liga Arab,”katanya.

Ahmad menuduh Amerika Serikat (AS) memerintahkan keputusan Liga Arab tersebut. “Jelas perintah dikeluarkan pada mereka (Liga Arab) dari Amerika Serikat dan Eropa untuk mendesak keputusan terhadap Suriah. Liga Arab berupaya memprovokasi intervensi asing di Suriah,seperti di Libya,”tegasnya pada AFP.

Berdasarkan kesepakatan, Suriah bersedia membebaskan para tahanan,menarik tentara dari wilayah kota, mengizinkan pengawas dan media bergerak bebas,serta bernegosiasi dengan oposisi. Menurut Ahmad, langkah yang diputuskan setelah melalui voting para menteri luar negeri Liga Arab dengan 18 suara mendukung, tiga suara menolak, dan satu abstain itu mengakhiri kesepakatan bersama Liga Arab.“Liga Arab menjadi sasaran agenda AS dan Barat,” ujar Ahmad.

Di Damaskus, ratusan demonstran pendukung Assad melempari Kedutaan Besar Arab Saudi dengan batu.Beberapa jendela rusak akibat serangan tersebut.Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menyatakan, demonstran berkumpul di luar kantor kedubes, melempari batu,kemudian menyerbu gedung.

“Pasukan keamanan Suriah tidak bertindak cukup cepat.Pemerintah Suriah bertanggung jawab untuk melindungi kepentingan Saudi,” papar pernyataan mereka. “Demonstran juga merusak pintu gerbang Kedutaan Besar Qatar dan menurunkan bendera negara tersebut,menggantikannya dengan bendera Suriah,”papar seorang fotografer AFP.

Pengunjuk rasa juga menyerang kantor konsulat Prancis dan Turki di Lataki,330 km utara Damaskus di pantai Mediterranea. Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama memuji langkah Liga Arab.“Saya menyambut keputusan penting yang diambil Liga Arab hari ini, termasuk mengeluarkan keanggotaan Suriah,” paparnya dari Hawaii, saat dia menjadi tuan rumah konferensi tingkat tinggi Asia-Pasifik.

“Setelah rezim Assad gagal menjalankan komitmennya, Liga Arab menunjukkan kepemimpinan dalam upaya mengakhiri krisis dan meminta tanggung jawab Pemerintah Suriah.” “Ini langkah penting untuk meningkatkan isolasi diplomatik terhadap rezim yang secara sistematis melanggar hak asasi manusia dan menekan demonstrasi damai,”kata Obama.

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Catherine Ashton menyatakan dukungan penuh atas tindakan Liga Arab. “Kami mendukung penuh keputusan yang diambil Liga Arab hari ini yang meningkatkan isolasi terhadap rezim Suriah,”ujarnya. Para diplomat Barat mengatakan, Uni Eropa siap membekukan kredit European Investment Bank dan bantuan teknis pada Suriah.

Menteri Luar Negeri Prancis Alain Juppe juga mendesak kekuatan dunia bertindak cepat untuk mengakhiri kekerasan, melindungi populasi sipil, dan mendorong transisi politik di Suriah. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut jumlah korban tewas selama tujuh bulan kekerasan di Suriah mencapai lebih dari 3.500 orang.

Sedangkan,Pemerintah Suriah mengatakan, sebanyak 1.200 anggota pasukan keamanannya tewas akibat kekerasan tersebut.Hingga kini kekerasan masih terjadi di Suriah. Sedikitnya enam orang tewas pada Sabtu (12/11). syarifudin