Pages

Labels

Pemilu Mesir: Partisipasi Pemilih Tinggi

KAIRO– Pemilihan umum (pemilu) parlemen Mesir kemarin memasuki hari kedua.Pesta demokrasi pertama sejak Presiden Hosni Mubarak terguling itu lancar dengan tingginya partisipasi pemilih.

Pemilu yang digelar sejak Senin (28/11) di sejumlah kota di Mesir itu berlangsung sesuai jadwal meskipun pengunjuk rasa di Lapangan Tahrir,Kairo, memboikotnya. Besarnya partisipasi pemilih yang mencatatkan rekor terbesar di negara itu mengindikasikan semangat demokrasi dan kebebasan berpendapat. Kepala Komisi Pemilu Yudisial Tinggi (HJEC) Abdel Moez Ibrahim mengaku tidak mengira bahwa partisipasi pemilih akan sebesar ini.

“Kami terkejut bahwa orang-orang datang untuk memilih dalam jumlah besar. Alhamdulillah,” paparnya kepada BBC. Di beberapa tempat pemungutan suara dikabarkan panjang antrean pemilih mencapai lebih dari 3 km.“Kita harus terlibat, kita harus memilih meskipun kami harus berdiri di sini selama lima jam karena dengan ini Mesir dapat maju. Saya memilih untuk masa depan anak saya,” papar pemilih Hoda Abdel Hamid,43,kepada Reutersdi Distrik Shubra,Kairo. Televisi Mesir melaporkan ada 25 orang yang terluka akibat kekerasan terkait pemilu. Namun pengawas pemilu menyatakan tidak ada kerusuhan atau pelanggaran besar.

Ada laporan di Kairo dan Pelabuhan Said bahwa nomor kandidat di kartu suara berubah. Kandidat sayap kiri Al- Badry Farghali di Pelabuhan Said mengatakan kepada BBC bahwa hal itu dialami dia dan kandidat lain, George Ishaq, yang merupakan tokoh aktivis. Pengawas independen dari Amerika Serikat (AS) menyatakan jumlah partisipasi pemilih tinggi dan tidak ada kekerasan atau pelanggaran. “Apa yang kami lihat sejauh ini sangat positif,”ujar deputi juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Mark Toner di Washington kemarin. Pemilih di sembilan provinsi, termasuk Kairo,Pelabuhan Said, Alexandria, dan Assiut, memilih pada tahap pertama pemilu hingga Maret.

Provinsi lain mendapat giliran pada Desember hingga awal Januari untuk memilih 508 anggota Majelis Rakyat. Pemilu untuk majelis tinggi atau Dewan Shura parlemen akan digelar setelah tahap pertama selesai dan pemilu presiden dijadwalkan digelar pada pertengahan 2012. Sebanyak 50 juta pemilih memiliki hak suara dari total populasi 85 juta jiwa. Mereka memilih para kandidat dari 50 partai politik yang terdaftar.

Parlemen baru diperkirakan didominasi kubu Islam yang dipimpin Persaudaraan Muslim (Ikhwanul Muslimin), kelompok liberal, dan beberapa elemen partai yang dulu dipimpin Hosni Mubarak. Belum jelas bagaimana parlemen baru akan berfungsi dan apakah parlemen mampu menjembatani perbedaan pendapat dengan Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata tentang bagaimana kekuasaan yang dimiliki militer berdasarkan konstitusi baru. syarifudin