Pages

Labels

Myanmar Umumkan Amnesti Baru

YANGON – Myanmar mengumumkan amnesti baru terhadap para narapidana, termasuk tahanan politik (tapol).Keputusan itu diungkapkan pemerintah Myanmar kemarin.

“Beberapa tahanan akan dibebaskan pada Senin (14/11). Detail amnesti akan dijelaskan dalam dua hari lagi,” kata seorang pejabat Kementerian Dalam Negeri Myanmar pada AFP, tanpa merincikan lebih banyak. Dia menambahkan,“Beberapa tahanan ‘Hati Nurani’ dari penjara-penjara di luar Yangon juga menjadi bagian amnesti tersebut.

Tahanan Hati Nurani akan dibebaskan segera dan sisanya akan dipindahkan ke pusat-pusat penahanan yang dekat dengan keluarga mereka.” Tahanan hati nurani merupakan sebutan bagi tapol di Myanmar. Rezim Myanmar memberikan ampunan pada 230 tahanan politik pada Oktober silam, tapi para pengkritik menganggap tindakan ini tidak cukup berarti karena masih banyak tapol yang ditahan.

Pembebasan semua tahanan politik,termasuk aktivis pro-demokrasi, wartawan, dan pengacara, telah menjadi permintaan utama Barat yang menerapkan sanksi terhadap Myanmar. Jumlah pasti berapa banyak tapol di Myanmar masih belum diketahui. Sebelum amnesti bulan lalu, berbagai kelompok pengawas hak asasi manusia (HAM) meyakini ada 2.000 tapol di Myanmar.

Namun,komisi HAM Myanmar mengatakan dalam surat terbuka di surat kabar New Light of Myanmar bahwa jumlah tapol hanya sekitar 500 orang.“Mereka yang tidak dibebaskan harus dipindahkan ke fasilitas penahanan yang dekat dengan keluarga mereka,” tulis Ketua Komisi HAM Myanmar Win Mra dalam surat terbuka tersebut, dikutip Reuters.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Hillary Clinton menyatakan pada Jumat (11/11), ada tanda bahwa Myanmar melakukan perubahan nyata dan jika semua tapol dibebaskan dan reformasi dilaksanakan, AS akan bersedia menyambut “mitranya”. Jika amnesti dilakukan dalam dua hari mendatang, ini bertepatan dengan pertemuan Aso

siasi Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Bali. Amnesti tersebut akan menguatkan posisi Myanmar yang akan memegang kepresidenan bergilir ASEAN pada 2014. syarifudin