Pages

Labels

Suriah Bebaskan 1.180 Tahanan

DAMASKUS – Suriah membebaskan 1.180 tahanan kemarin. Langkah ini tampaknya dilakukan Suriah untuk melunakkan sikap para pemimpin Liga Arab. Ribuan orang yang dibebaskan itu telah ditahan selama unjuk rasa antipemerintah.

“Sebanyak 1.180 tahanan yang terlibat dalam berbagai insiden di Suriah dan yang tidak memiliki darah di tangan mereka dibebaskan hari ini,”ungkap laporan televisi Suriah kemarin, dikutip AFP.Pemimpin oposisi utama,Kamal Labwani, yang dipenjara 12 tahun sejak Mei 2007 juga dibebaskan.

Namun Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Suriah kemarin menyatakan, negaranya memboikot pertemuan Liga Arab di Maroko pada Rabu (16/11) yang bertujuan meningkatkan tekanan terhadap Damaskus, empat hari setelah Liga Arab mengeluarkan Suriah. “Keputusan Suriah untuk menghadiri pertemuan di Rabat itu karena keinginan beberapa negara Arab, tapi melihat berbagai komentar para pejabat Maroko,Suriah memutuskan tidak akan hadir,” ungkap pernyataan Kemenlu Suriah.

Dalam pertemuan di Rabat, Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu menganggap pemimpin Suriah gagal melaksanakan komitmen mengakhiri kekerasan terhadap demonstran dan akan membayar harganya. “Rezim Suriah akan membayar harga tinggi untuk itu,”tegasnya.

Sehari setelah lebih dari 70 orang tewas dalam kerusuhan di Suriah, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki-moon menyatakan, Assad harus melaksanakan kesepakatan yang dia buat dengan Liga Arab untuk resolusi damai. “Sangat penting sekarang, Presiden Assad segera menghentikan pembunuhan rakyatnya sendiri,” katanya. Adapun, Turki mengecam Suriah dan mengancam memberlakukan sanksi ekonomi.

Perdana Menteri (PM) Turki Recep Tayyip Erdogan yang pernah menjadi aliansi politik terdekat dan sahabat Presiden Suriah Bashar al-Assad, menyatakan dia telah kehilangan harapan bahwa pemimpin Suriah akan berhenti menyelamatkan rezim melalui pertumpahan darah. “Masa depan tidak dapat dibangun dengan darah orangorang tak bersalah. Sejarah akan mengingat para pemimpin yang makan di atas darah. Dan Anda,Assad,Anda sekarang semakin mendekat untuk membuka halaman sejarah itu,”tegas Erdogan.

Turki menerapkan sanksi energi, menghentikan kerja sama eksplorasi minyak, dan mengancam memutus pasokan energi ke Suriah yang mengalami krisis listrik dalam dua tahun terakhir.Menteri Energi Turki Taner Yildiz menyatakan, perusahaan minyak Turki telah menghentikan eksplorasi dengan perusahaan minyak nasional Suriah. Amerika Serikat (AS) menyambut langkah Turki tersebut.

“ Kami sangat senang dengan sikap keras Turki. Ini memberi pesan penting pada Presiden Assad bahwa dia tidak bisa melumpuhkan dan menekan aspirasi rakyatnya,” kata deputi penasihat keamanan nasional AS Ben Rhodes. syarifudin