Pages

Labels

Hakim Benarkan Pengusiran Demonstran Anti-Wall Street

NEW YORK – Hakim Mahkamah Agung (MA) New York Michael Stallman kemarin membenarkan langkah otoritas New York City untuk mengusir demonstran yang anti-Wall Street dari Taman Zuccotti pada Selasa (15/11).


Polisi antihuru-hara membubarkan unjuk rasa yang sudah berlangsung dua bulan tersebut pada Selasa (15/11). Demonstran diusir dalam razia mengejutkan sebelum fajar. Pengunjuk rasa kemarin diizinkan kembali ke taman, 16 jam setelah pengusiran, tapi dilarang membawa tenda dan kantung tidur.

Selama dua bulan terakhir Taman Zuccotti berubah menjadi taman tenda karena para demonstran bersikeras menduduki taman dekat Wall Street tersebut. Stallman membenarkan keputusan Pemerintah Kota New York yang melarang demonstran tidur di Taman Zuccotti. Menurut Stallman,aturan baru itu tetap melindungi hak kebebasan berbicara demonstran berdasarkan Amendemen Pertama Konstitusi Amerika Serikat (AS).

Setelah keputusan hakim tersebut, polisi mencabut blokade di dua titik,membiarkan orang-orang kembali ke taman itu satu per satu. Beberapa ratus demonstran berada di taman itu kemarin meski gerimis. Situasi yang terlihat kemarin jauh dari ketegangan. Persatuan Kebebasan Sipil New York (NYCLU) menyesalkan tindakan polisi yang keras terhadap demonstran.

Menurut NYCLU,tujuh wartawan yang meliput kegiatan unjuk rasa juga ditahan. “Tindakan Bloomberg menjadikan dia seperti diktator penuh kebaikan,” ujar demonstran Douglas Paulson, 31, seniman dari New York City. “Dia seorang miliarder dan dia membela kelasnya. Dia bagian dari 1%,” kata Naomi Brussel, 69, mantan petugas sosial dari Brooklyn.

Demonstran menganggap sistem ekonomi saat ini hanya menguntungkan 1% kalangan kaya, sedangkan 99% populasi menderita. Pengusiran terhadap demonstran juga terjadi di Atlanta, Portland, dan Salt Lake City. Tidak seperti di Oakland, California, di mana polisi menggunakan gas air mata dan granat bising, polisi New York mengusir pengunjuk rasa secara damai.