Monday, 28 March 2011 TRIPOLI – Pemimpin Libya Muammar Khadafi menulis surat untuk Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama sebagai pembelaan atas keputusan rezim Libya menyerang pemberontak.
Dalam surat itu, Khadafi memanggil Obama dengan sebutan “putra kami”. Khadafi,68, juga menulis sepucuk surat untuk pemimpin Prancis dan Inggris serta Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).Pemimpin Libya menganggap resolusi Dewan Keamanan PBB melanggar piagam PBB. Khadafi memperingatkan bahwa mereka akan menyesal karena mengintervensi Libya. “Libya tidak untuk kalian, Libya bagi rakyat Libya,” tulis Khadafi.
Isi lengkap suratsurat Khadafi itu dirilis juru bicara Pemerintah Libya dalam konferensi pers di Tripoli . Khadafi membela keputusannya menyerang kota-kota yang dikuasai pemberontak. “Al-Qaeda merupakan organisasi bersenjata, melintas melalui Aljazair, Mauritania, dan Mali.Apa yang akan Anda lakukan jika Anda menemukan mereka mengontrol kotakota Amerika dengan kekuatan senjata? Apa yang akan Anda lakukan sehingga saya dapat mengikuti contoh dari Anda,” tulis Khadafi dalam suratnya untuk Obama.
Untuk membuat suratnya lebih bersifat personal,Khadafi mengawali suratnya dengan menulis,“ Untuk putra kami,yang terhormat,Tuan Barack Hussein Obama. Saya telah katakan pada Anda sebelumnya,bahwa jika Libya dan AS terlibat perang, semoga tidak,Anda akan selalu menjadi seorang putra. Foto Anda tidak akan diubah.” Tidak ada komentar dari Gedung Putih tentang perasaan Obama setelah membaca surat dari Khadafi tersebut.
Dalam surat untuk Presiden Prancis Nikolas Sarkozy, Perdana Menteri (PM) Inggris David Cameron,dan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, Khadafi menegaskan, pria,wanita, dan anak-anak di negaranya siap mati untuknya. Khadafi berjanji untuk memberikan 1 juta senjata api kepada rakyat Libya untuk memerangi aksi militer AS dan sekutunya. Sementara kemarin, pasukan pemberontak berhasil menguasai Kota Ras Lanuf yang kaya minyak.
Mereka kini bergerak menuju kota asal Khadafi, Sirte, di wilayah pantai. “Pemberontak juga menguasai Kota Bin Jawad,50 km barat Ras Lanuf,” ungkap koresponden kantor berita AFP. Pemberontak hampir saja kehilangan kota basis mereka di Benghazi sebelum serangan udara pasukan koalisi digelar pada 19 Maret silam.
Setelah mendapat bantuan dari pasukan udara koalisi asing, pemberontak mulai menguasai lagi Kota Ajdabiya dan Brega, 160 dan 240 km barat Tripoli. Di Tripoli,juru bicara pemerintah Mussa Ibrahim mengatakan, serangan udara aliansi Barat menewaskan tentara dan warga sipil di antara Kota Ajdabiya dan Sirte. syarifudin